Oknum Wartawan Datangi Kadis Kesehatan Morut, Berujung Rencana “Mengamankan” Demo

BERITA MORUT1,443 views
Tangkapan Layar Berita Salah Satu Media Online

BERITAMORUT.COM- Oknum mengaku wartawan salah satu media online mendatangi Kepala Dinas Kesehatan Morowali Utara (Morut) Delnan Lauende, Senin 16 Agustus 2021.

Menurut salah satu sumber kami, kedatangan oknum yang mengaku wartawan Cakrabhayangkaranews.com ini dengan menunjukan berita mereka terkait sejumlah dugaan kasus pada tahun 2020, dan berujung rencana oknum tersebut “mengamankan” demo di Palu,

“Oknum mengaku wartawan datang ketemu Kadis Kesehatan, konfirmasi berita, Katanya LSM di Palu mau demo besok, Katanya dorang mau luruskan pembicaraan di luar, dengan mau amankan demo, intinya arahnya minta doi lah mas” tulis salah satu sumber kami (16/8)

Menurut sumber kami konfirmasi kasus ini diduga hanya dijadikan alat untuk memeras kepala dinas kesehatan Morut.

Tim kami mencoba membuka website media online yang disebutkan. Ada 3 Berita yang ditayangkan media tersebut untuk menyerang kadis kesehatan Morut. Anehnya berita mereka muncul dalam link resmi namun tidak dibagikan ke publik. Sehingga diduga berita tersebut dibuat untuk menakut-nakuti kepala dinas.

Saat berita ini ditayangkan, kami mencoba konfirmasi Redaksi media online tersebut namun belum terhubung.

Ulah oknum-oknum mengaku wartawan dengan sejumlah cara untuk mendapatkan fullus sering terjadi di Kabupaten Morowali Utara.

Berikut kutipan Salah satu berita yang terbit dalam media online tersebut,

Diperiksa Inspektorat dan BPK – Tidak Ditemukan Manipulasi Anggaran Covid 2020

Kolonedale, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Tidak ditemukannya bukti dugaan salah manage pada anggaran dan belanja penanganan Covid tahun 2020 di Dinas Kesehatan Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), sudah terjawab. Ini, jika merujuk hasil tim Inspektorat dan BPK beberapa waktu lalu. Bahwa tidak ada penyimpangan anggaran Covid tahun 2020 pada Dinkes Morut. Dengan begitu bisa dikatakan, sama sekali celah penyimpangan yang patut menjadi temuan, tidak ada. Masalahpun telah diclose (tutup – red) alias selesai.

Riwayat penganggaran Covid tahun 2020 sendiri, begitu gamblang diterangkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Morut Delnan Lauende, MKes kepada CBN dan tim, terkait posisinya selaku Pengguna Anggaran (PA), juga sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Delnan menerangkan itu di ruang kerjanya, Senin (16/8).

Dari kurang lebih Rp. 19 Miliar anggaran Covid untuk Morut tahun 2020, tidak seluruhnya habis terbelanjakan. Itupun, terhadap barang yang sangat dibutuhkan pada awal pandemi. Dimana kebutuhan meningkat, sementara barang menjadi langka dan melejit dengab harga mahal, hingga dibandrol tidak logis lagi.

“Iniah yang kemudian dipahami lain. Naiknya nilai harga disaat awal pandemi, tanpa terkendali. Barang yang dibutuhkan untuk menangani covid, seperti masker, APD (Alat Pelindung Diri), peralatan semprot cairan disinfektan, pengukur suhu tubuh, tabung oxigen, selang dan regulator pernafasan serta lain-lainnya yang tak bisa disebut satu-persatu
Ya, kendati langka juga dengan harga berlipat mahal, melambung bahkan tidak logis dari masing-masing penyedia, barang yang dibutuhkan terpaksa diadakan demi tidak ingin timbul gejolak.
Sekali lagi — ini karena bicara soal kebutuhan atas desakan kondisi situasi yang sudah panik — sehingga tetap diadakan. Maka boleh dibayangkan, pembelian saat harga menjadi liar, seperti masker dijual mencapai Rp. 700 ribu perdos. Kenyataannya memang seperti begitu.
Persoalan gagal faham, lantaran pertanggung jawaban penggunaan dan pembelanjaan tahun 2020, dianggap telah terjadi mark-up.

Padahal itulah yang terjadi dan catatan pertannggung jawabannya jelas dan sudah menjadi referensi pihak Inspektorat dan BPK.
Syukurlah anggaran Rp. 19 Miliar yang sudah tercantum pada Rencana Anggaran Belanja (RAB) tahun 2020 yang Rp. 19 Miliar, hanya Rp. 13 Miliar yang terpakai.
Mengapa? Itu dilakukan, terhadap barang yang benar-benar dibutuhkan saja Sementara yang tidak terlalu penting, seperti rehab RS Kidal kanaxdan pengadaan CCTV memang dipending.

Bahkan masih banyak yang terpenting. Sekali lagi, agar tidak terjadi gagal faham — bahkan multi tafsir dan bias.

CBN dan tim saat melakukan investigasi lapangan — di beberapa puskesmas — mendapatkan barang kebutuhan yang disalurkan itu. “Ini semua barang yang kami terima pak. Ada APD, regulator pernafasan, tabung oksigen, alat pengukur suhu tubuh, masker dan hand sanitizer serta lainnya,” kata petugas yang ditemui di Puskesmas Molino.

“Jika sudah diperiksa Inspektorat dan BPK dan dinyatakan tidak ditemukan penyelewengan, mengapa ada lagi tim Tipikor dan Kejaksaan yang memeriksa,” tanya sumber CBN di Kolonedale heran.

Sumber menambahkan, jika sudah ada institusi independen dengan hasil pemeriksan valid lantas tidak ada temuan, berarti masalah anggaran Covid Dinkes Morut tahun 2020 sudah sesuai. Tidak ada kejanggalan dan penyimpangannya. Supaya masyarakat Morut tahu dan tidak hanya mendengar isu satu pihak yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya,” tukas sumber.

Itu sebab, Delnan Lauende mengajak untuk berfikir jernih dan tidak negatif tinking. “Mari bicara program 2021 yang dihadapi, karena soal 2020 sudah selesai. Bersama kita bahu membahu, dukung dan bangun Kabupaten Morut dipemerintahan yang baru dengan semangat baru,” tegas Kadis Kesehatan Morut, Delnan Lauende.**(TIM)

Komentar