MOROWALI UTARA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) ketiga kalinya soal kasus lahan di Mondowe kecamatan Petasia Barat. Kamis 13 April 2023.
Dalam RDP komisi I dan perwakilan warga ini, disepakati untuk membentuk tim identifikasi lahan masyarakat yang disusun oleh Pemerintah Daerah dan terdiri dari berbagai stakeholder, termasuk DPRD Morut, CV. Warsita Karya dan para pemilik lahan.
RDP ini di pimpin ketua komisi I DPRD Morut, Melky Tangkidi dihadiri oleh Anggota DPRD Morut Sukim Efendi.
Media ini mengumpulkan data dilapangan, dari berbagai narasumber yang mengetahui soal kepemilikan lahan yang di ganti rugi.
Data yang dihimpun Media ini menunjukan, para pemilik lahan yang menerima ganti rugi masih berhubungan keluarga dengan Kades Mondowe. Data ini tidak pernah di paparkan dalam RDP di DPRD Morut.
Pemilik lahan terbanyak adalah Rustam Balubita (6.642 Ha). Kepala Desa Mondowe sendiri dalam data yang kami himpun adalah kemenakan dari istri Rustam Balubita. Sementara Sekdes adalah Om dari Kades Mondowe. Ada ribuan hektare lahan yang diganti rugi diduga milik keluarga Kades Mondowe.
“Mudah-mudahaan ibu ine (perwakilan CV. Warsita Karya) sudah trima data denah-denah korelasi-korelasi itu,” ungkap Salah satu sumber kami
Fakta lain yang kami temukan, salah satu warga Mondowe dalam video berdurasi 2 menit 50 detik mengaku sebagai salah satu penerima kompensasi lahan pribadi, yang hanya menggunakan syarat KTP, KK dan Buku Nikah.
Ini tentu menjadi pertanyaan, mengapa tidak ada Surat Keterangan Tanah (SKT) lahan tetapi menerima ganti rugi.
Dalam 1 hektare lahan pribadi diganti rugi dengan nilai 40 juta.
Kepala Desa Mondowe Ikbal Sampe coba kami konfirmasi via telpon, namun belum menjawab telpon redaksi sampai berita ini tayang.
Data yang kami peroleh dilapangan, telah kami kirimkan kepada ketua komisi I Melky Tangkidi, dan anggota komisi I Yaristan Palesa, SH.
Saat menerima data dan video yang kami kirimkan via pesan whatsapp, Yaristan Palesa
Komentar