MOROWALI UTARA- Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) NCW Propinsi Sulawesi Tengah Anwar Hakim minta Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi mengambil tindakan, atas ulah oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) inisial YL yang diduga melakukan penipuan proyek dengan meminta fee 10% kepada rekanan.
“Dalam prespektif hukum positip adalah terpenuhi unsur pada delic pidana bila kita mengacu kepada psl 184 KUHAP. Bahwa dalam dugaannya ada kwitansi ada korban dan surat perikatan. Hanya saja yang harus di kembangkan ada betul tidak menstrea dengan bahasa yang bersangkutan punya kedekatan dengan bupati. Bupati harus mengambil tindakan dan persoalan ini harus di usut,” Ujar Anwar Hakim (13/5)
Kasus ini terbongkar berawal dari informasi yang dihimpun media ini, kami melakukan penelusuran terkait sepak terjang oknum ASN di Kesbangpol Morut inisial YL yang meminta fee kepada kontraktor.
Salah satu sumber yang berhasil kami temui terkait dengan proyek pekerjaan pagar SD Taliwan Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara.
Dalam surat pernyataan diatas materai yang ditanda tangani bulan Januari 2022. Oknum YL menerima uang muka 10% pada tanggal 18 Maret 2021, dari proyek pagar tersebut senilai Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). YL juga berjanji akan mengembalikan dana tersebut pada tanggal 18 Februari 2022 senilai Rp. 21.000.000 (Dua puluh satu juta rupiah) termasuk bunga berjalan setiap bulannya.
Korban AY mengatakan dirinya termakan bujuk rayu YL karena oknum tersebut mengaku dekat dengan Bupati Morut.
“Menurut dia begitu.. Gampang kata klw cuman lobi untuk dapat proyek kalau melalui dia, karna dia dekat dengan bupati..Total sampai saat ini 25 juta,” ujar AY kepada media ini
Rupanya aksi YL ini memakan sejumlah korban sejumlah kontraktor. Yang fatalnya janji YL ini tak kunjung di penuhi, bahkan saat hendak ditemui di rumahnya desa Waraa, YL jarang berada dirumah.
Kepala Badan Kesbangpol Morut Defridas angkat bicara terkait oknum ASN tersebut yang memang sering di datangi pihak tertentu menagih dikantor,
“Akan saya tegur keras nanti, karena sering ada orang datang ke kantor terkait oknum tersebut, dan saya pertemukan langsung,” tulis Kepala Kesbangpol via pesan whatsapp
Sejumlah pegawai Kesbangpol yang coba kami hubungi mengaku tidak punya nomor kontak YL karena sering ganti nomor.
YL diduga sudah lama menjadi pemain proyek “tipu-tipu” tersebut dengan banyak korbannya. Tindakan tersebut kini terpublikasi, dengan harapan bahwa Bupati sebagai kepala daerah memberikan sanksi kepada aparaturnya.**
Komentar