KOLONODALE — Proyek pembangunan fasilitas pedagang ikan di Pasar Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, kini menjadi sorotan setelah pedagang menilai hasil perencanaan tidak sesuai kebutuhan lapangan. Kritik tajam diarahkan kepada konsultan perencana yang dinilai membuat desain tanpa meninjau kondisi dan kebutuhan nyata para pedagang.
Salah satu pedagang, Hendra, menyebut pembangunan dua petak kios yang tengah berjalan berpotensi mubazir. “Kami sudah protes pembangunannya. Sebelum mubazir, alangkah bagusnya ditindaki. Kalau begini terus, kasihan, pemerintah buang-buang uang membangun,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Ketua DPRD Morowali Utara, Warda Dg Mamala, mengaku akan segera meninjau lokasi setelah menerima keluhan tersebut. “Tiba di Kolonodale, kami akan segera meninjau langsung ke pasar. Karena perencanaan kegiatan ini berasal dari dinas terkait. Besok pagi saya akan tinjau,” kata Warda.
Informasi yang dihimpun menyebut, proyek dengan nilai kontrak Rp92.770.000 yang dikerjakan CV Putra Bintang Pratama menggunakan anggaran APBD 2025. Meski disebut sebagai usulan pedagang, proses perencanaan yang dilakukan konsultan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan dinilai lemah karena tidak berbasis survei langsung di lapangan.
Para pedagang berharap DPRD dapat memastikan revisi atau penyesuaian desain agar hasil pembangunan benar-benar bermanfaat dan tidak menjadi sekadar proyek yang menghabiskan anggaran tanpa memberikan dampak nyata.
Komentar