Kinerja stunting di Morut dievaluasi, Dinkes: prevalensi stunting 12,9 persen

BERITA MORUT158 views

Kolonodale, MCDD – Pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Morowali Utara pada 2022 dinilai oleh sebuah tim dari Pemprov Sulteng.

Kegiatan penilaian tersebut diselenggarakan dalam sebuah acara khusus yang bernama Penilaian Kinerja Stunting di Ruang Tepotowa Kantor Bappelitbangda Morut di Kolonodale, Senin (13/3).

Kegiatan ini dimeriahkan pula dengan pameran yang diikuti Tim Penggerak PKK Kabupaten Morowali Utara dan OPD terkait dalam gerakan penurunan stunting di daerah ini

Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi mengatakan bahwa pihaknya sangat serius dalam mengatasi stunting dan telah memiliki beberapa inovasi untuk menekan angka stunting dan mencegah terjadinya stunting pada kelompok masyarakat berisiko.

Langkah-langkah penanganan stunting ini, kata Delis, membutuhkan keterlibatan semua OPD dan dukungan Tim Penggerak PKK yang dilakukan secara simultan, sinergis, terukur dan tepat sasaran.

Data Dinas Kesehatan Morut mencatat prevalensi balita di Morut yang terpapar stunting pada 2021 mencapai 24 persen, namun pada 2022 berhasil diturunkan secara signifikan menjadi 12,9 persen melampaui target nasional 14 persen.

Sementara itu Ketua Tim Penilai Kinerja Stunting dari Bappeda Sulteng Dr. Irwan, M.Si mengatakan bahwa penilaian ini bukan untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk memastikan bahwa 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang dilakukan di Morut pada 2022 sudah terlaksana dengan baik sejak perencanaan hingga pelaporan.

“Kami ingin melihat apakah percepatan penurunan stunting itu melibatkan OPD mana saja, berapa anggarannya serta lokusnya sampai di tingkat mana,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tujuan evaluasi ini adalah mengetahui tingkat kinerja dan akuntabilitas dengan fokus pada 8 aksi kovergensi yang ditetapkan.

Dalam sesi tanya jawab yang dipimpin Ketua Tim Penilai Dr. Irwan, M.Si, semua anggota tim dari provinsi dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi dan verifikasi data mengenai upaya penurunan stunting di Morut.

Anggota tim tersebut berturut-turut dari BKKBN Sulteng, Dinas Kesehatan Sulteng, Dinas Cipta Karya dan SDA Sulteng, Dinas Pendidikan Sulteng dan Bappeda Sulteng.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Morut minta agar sosialisasi mengenai stunting ini lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Tiktok.

“Dari hasil diskusi ini, terasa betul bahwa sosialisasi mengenai pentingnya menurunkan angka stunting masih sangat kurang. Mohon sosialisasi ini ditingkatkan lagi. Jangan hanya rapat antar OPD terkait, manfaatkan pula media sosial.” ujarnya

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Morowali Utara Febriyanthi Hongkiriwang secara singkat memaparkan upaya-upaya yang dilakukan TP PKK untuk mencegah dan menurunkan angka penderita stunting. (RoMa/Ale/Ryo)

Komentar