MOROWALI UTARA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) gelar Rapat dengar pendapat (RDP) dengan manajemen PT. GNI. Jumat, 20 Januari 2023 pukul 14.00 wita.
Sejumlah anggota DPRD Morut menghadiri RDP yang di pimpin Ketua DPRD Morut Hj. Megawati Ambo Asa, S.IP ini.
Para anggota DPRD Morut mencecar manajemen PT. GNI dengan sejumlah pertanyaan. Mulai dari penyebab ricuh karyawan, soal K3, soal Pendapatan Asli Daerah (PAD), soal pembangunan jembatan yang membentang di Sungai Laa, sampai soal gugatan Pemda Morut yang menang di PTUN senilai 17 Milyar.
Secara bergantian para anggota DPRD Morut bersuara, bahkan dengan nada keras mengingatkan manajemen PT. GNI untuk patuh terhadap ketentuan.
Dari derasnya hujan kritik lembaga legislator, kepada manajemen perusahaan. Yang menarik adalah hari ini gairah para wakil rakyat menghadiri RDP dengan PT. GNI lumayan tinggi. Dalam catatan wartawan media ini yang melakukan liputan RDP, ada sekitar 14-15 orang legislator yang hadir.
Mungkin saja para wakil rakyat berharap momentum ini penting, menyampaikan segudang tanya. Atau karna persoalan ini jadi sorotan Nasional, jadi harus hadir.
Salah satu anggota DPRD Morut yang bertanya dengan nada keras, adalah Warda Dg Mamala.
“Hari ini tidak ada pihak GNI, baik dari kantor Nakertrans Propinsi maupun Nakertrans Kabupaten yang fungsinya sebagai pengawasan, itu tidak ada data. Berapa TKA yang ada di GNI,” kata Warda Dg Mamala
Sementara anggota DPRD Morut dari partai PKS menyampaikan soal dampak pembangunan jembatan yang membela sungai Laa. Tidak ada alternatif jalan lain bagi para nelayan. Ia juga mempertanyakan soal gugatan yang di menangkan Pemda Morut di PTUN senilai 17 Milyar.
Sementara Indrawati Balirante menyampaikan hal yang tidak kalah penting. Ia menyoroti soal PAD dari PT. GNI.
Sementara ketua DPRD Morut Hj. Megawati Ambo Asa, S. I menyampaikan harapannya agar duduk bersama mencari solusi terbaik.
“Kita berharap segala persoalan-persoalan, kejadian, kita duduk bersama mendiskusikan, mencari solusi yang terbaik,” Kata ketua DPRD Morut
Manajamen PT. GNI yang diwakili oleh Mufti menyampaikan pihaknya akan melakukan evaluasi,
“Memang kami ada kekurangan kami akan melengkapi seperti arahan dari Disnaker. Baik Disnaker Propinsi, kabupaten maupun Kemenaker, mereka sudah turun semua timnya akan mengevaluasi kami, membantu kami, mengawal kami melihat apa yang kurang dari kami untuk bisa menjadi sempurna, apa yang jadi kekurangan untuk di sempurnakan,”katanya kepada awak media usai RDP
Sayangnya RDP ini tidak dihadiri oleh Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi. Membuat fraksi merah putih DPRD Morut sempat akan Walk Out.
“Sesuai kesepakatan Kita skor waktu rapat di jam 9 pagi untuk menunggu kehadiran pihak GNI dan pak Bupati. Dan sampai detik ini 10 menit lagi jam 3 pak Bupati belum hadir. Begitu pentingnya kehadiran pak Bupati. Dan kalau pak Bupati tidak hadir kami atas nama fraksi Merah Putih Walk Out,”tegas Helen
Sampai RDP berakhir, Bupati Morut tidak hadir dalam pertemuan ini. Dan di wakili oleh Sekda Morut.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kacabjari Kolonodale, Kapolres Morut, dan Dandim Morowali.
Komentar