Jemaat Petra Baturube Tolak Pengadaan Mimbar dari Pokir DPRD Morut

MORUT- Warga jemaat Petra Baturube kecamatan Bungku Utara menolak pengadaan mimbar gereja dari Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Morut.

Pasalnya mimbar gereja yang diadakan ini kualifikasinya tidak memenuhi syarat. Bagian depan mimbar belum digunakan namun sudah goyang.

Komplen soal kualitas mimbar ini datang dari jemaat sampai pendeta jemaat Petra Baturube.

“Pokoknya tidak sesuai dengan permintaannya kita. Pokoknya kami tolak, dari bahan tidak bagus, kualitasnya tidak baik,”ujar Anton

Sementara pendeta Gereja Jemaat Petra Baturube Pdt Cici mengharapkan pihak ketiga memperhatikan kualitas bahan, sebab mimbar ini digunakan untuk waktu yang lama dalam pelayanan.

“Mimbar itu bukan dipakai untuk waktu satu atau dua tahun, tapi untuk waktu yang panjang selama pelayanan Gereja ini. Kalau boleh ada yang periksa di pegang saja itu sayapnya bagian depan goyang, tapi menurut kontraktornya sesuai dengan RAB tapi bahannya yang mereka pakai bahan kelas 2,”ujar Pendeta Cici

Sementara bendahara pembangunan Jemaat Petra Baturube mengatakan mimbar tersebut jadi keluhan.

“Kalau teman-teman banding-bandingkan masih lebih baik yang ada didalam (mimbar lama). Tapi kita tidak bisa bicara banyak karna kita tidak tau soal itu, nanti sudah ada itu barang disana baru kita tau ada bantuan,” kata John Maragani

Pihak yang menjadi penghubung dengan rekanan, yang mengurusi pokir bernama Jhon yang dikonfirmasi media ini mengakui sudah minta tanda tangan berita acara penyerahan ke ketua Pembangunan, ia juga mengakui tidak ada foto penyerahan bantuan tersebut.

“Itu pak gambarnya memang dari sana bukan kami yang tentukan. Ketua pembangunan yang bertanda tangan. Kami tidak sempat foto penyerahan. Karna kami tunggu komplen dari sama dorang pak,”kata Jhon pihak yang mengadakan

Sementara pihak Kesra melalui Kabag Kesra Bahardin Sakaria akan melakukan cross cek soal ini.

“Tunggu saya akan cek dulu ke pihak yang mengurus ini, terima kasih infonya,”ujar Kabag Kesra

Jhon diketahui juga adalah pegawai P3K di lingkup Pemda Morut. Agak janggal jika pegawai lingkup Pemda ikut mengurusi proyek-proyek Pokir DPRD Morut.

Komentar