MORUT- Ketua Perindo Morowali Utara (Morut) Akilman Abas klarifikasi soal pemberitaan media, pasca terjungkalnya 2 kader Perindo dari DPRD Morowali Utara pada pemilu 2024.
“Saya mau sanggah soal pemberitaan penempatan caleg yang ditukar oleh ketua tidak tepat,,sebab saya ke dapil 1 sesuai dengan penjelasan saya yang lalu bahwa saya sendiri yang minta untuk berkontestasi didapil 1. Kemudiaan Saya anggap caleg-caleg sudah maksimal apalagi di dapil 1. Tapi kita tau bagaimana permainan tingkat tinggi dilapangan. Setelah kita dilapangan masalah kita disitu, keterbatasan kemampuan masing-masing caleg,”katanya (27/2)
Lebih jauh menurut Akilman Abas adalah soal financial masing-masing caleg yang dibawah caleg partai lain di Morut khususnya dapil 1.
Menurutnya para kader terbaik Perindo Morut sudah bekerja maksimal. Dan ia berharap ini jadi instropeksi ke depan bagi kader Perindo.
Akilman juga membantah penggunaan ambulance untuk kepentingan pribadinya. Dan alat fogging yang dituduhkan itu harus disesuaikan dengan kebutuhan jika terjadi kasus Demam berdarah di Morowali Utara.
Sementara terkait dana dan mandat saksi Partai Perindo menurutnya disalurkan melalui 3 orang di 3 dapil. Untuk dapil 1 sendiri melalui dirinya yang menyalurkan dana saksi saat Pemilu.
Partai Perindo di Morut gagal meraih kursi. 2 kursi yang selama ini mewakili suara Perindo di Morut harus tersingkir.
Komentar