3 Kades di Morut Berurusan dengan penegak hukum di Penghujung tahun.

BERITA MORUT3,210 views

Foto illustrasi
MOROWALI UTARA- 2 Kepala Desa dan 1 mantan kepala desa (Kades) di kabupaten Morowali Utara (Morut) harus berurusan dengan aparat penegak hukum (APH), karena diduga tersandung penggunaan dana desa (DD).

Yang pertama kepala desa terpilih di Korowalelo Yerisman Rantegio Salianggo,SE  dalam pemilihan kepala desa serentak, Yerisman diduga terkait dengan penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2015 hingga 2017 saat menjabat sebagai sekretaris desa. Kades terpilih ini dilaporkan oleh salah satu kepala Dusun.

Yang kedua adalah kepala desa Lemboroma.
Diketahui Kepala Desa Lemboroma, Vilem Pontengi dan mantan Bendahara Desa, Alfret Pantuow dilaporkan atas dugaan selisih pajak (Silpa) tahun 2020 sebesar Rp139.655.024 yang belum disetor ke kas desa.
Selain itu, dugaan pajak tahunan angaran tahun 2020 Rp28.538.586 yang belum disetor ke kas negara dan daerah.

Kepala Inspektorat Morut, Inspektur Frits Sam Purnama Kandori telah menyerahkan persoalan dugaan penyelewengan didesa Lemboroma.

“Sudah selesai dan tadi sudah diserahkan ke Polres, ” tulis Inspektur kepada media ini (8/12)

Yang ketiga adalah mantan Kades Taende Charles Banangi. Hal ini terkait dengan mark up pengadaan ambulance senilai sekitar 46 juta dan pengadaan pipa senilai 126 juta. Ini terjadi pada kepemimpinan Charles Banangi

Dugaan korupsi mantan kades Taende awalnya dihembuskan oleh kades Taende yang tengah menjabat saat ini Marson Lambengko

“Itu pipanya itu barangnya ada tapi tidak bisa digunakan. Itu pipa yang kemarin ada kebijakan inspektorat dibuat jadi aset desa. Jadi desa berhak buat seperti apa. Tapi masyarakat minta digunakan untuk air bersih. Tapi tidak bisa karena itu pipa limbah, sekarang ini pipanya ada di desa. Pembelian pipa tersebut di mark up,” Ujar Kades Taende

Kades Taende mengungkapkan bahwa ada Berita Acara hasil audit inspektorat terhadap mantan kades Taende Charles Banangi.

“Ada berita acara yang nanti saya akan kirimkan, karena saat ini saya di Kolonodale, ” ujar Kades Taende via telpon (3/11)

Selain 3 kades dan bendahara yang proses penanganannya sudah sampai di Polres Morut. Ada sejumlah kades yang diberitakan media ini sebelumnya, diduga tersangkut penggunaan dana desa.**

Komentar