Delis-Djira akan atur tata niaga karet agar harga tidak dipermainkan tengkulak.
Lembo raya- “Kami prihatin karena sudah bertahun-tahun ini harga karet mentah sangat rendah dan pemerintah daerah tidak memperhatikan nasib petani karet,” ujarnya saat berkampanye di Desa Bintangor Mukti dan Pontangoa, Kecamatan Lembo Raya.
Di hadapan ratusan warga yang memadati lokasi kampanye, Delis mengatakan, bila mereka terpilih dalam pilkada 9 Desember 2020, ia akan membentuk Perusahaan Daerah Morut yang salah satu tugas pokoknya adalah menjaga stabilitas harga karet pada tingkat yang menguntungkan petani.
“Penderitaan petani karet karena permainan tengkulak ini tidak boleh dilanjutkan, harus dihentikan. Pemerintah Daerah tidak boleh membiarkan petani mengatasi sendiri permasalahan yang dihadapinya, seperti yang terjadi selama ini,” ujar Delis yang disambut tepuk tangan meriah itu.
Kasim, seorang tokoh masyarakat Bintangor Mukti memuji program Delis-Djira tersebut karena hal itu merupakan harapan yang sudah sangat lama dinantikan warga Lembo Raya dan Lembo yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada hasil karet.
Selama bertahun-tahun ini, harga karet mentah (lum) stagnan pada tingkat Rp4.000-an/kg, walau dalam sebulan terakhir bergerak antara Rp7.000 sampai Rp8.000/kg.
Kasim berharap harga karet bisa bertahan antara Rp8.000 sampai Rp10.000 agar petani bisa kembali bergairah mengolah kebun karetnya agar makin produktif untuk mensejahterakan petani.
Komentar