MOROWALI UTARA- Dampak Proyek jembatan sungai laa, terjadi penyempitan sungai, sehingga arus di seputar jembatan Longyue menjadi kencang. Nelayan desa Tompira yang hendak melaut jadi korban saat perahu yang ditumpangi melewati bawah jembatan.
“Pas posisi dibawah jembatan, sudah naik air di perahu, kan air berputar jatuh disitu ta bale disitu. Saya terlempar syukur bisa pegang perahu,” ujar om Salim menceritakan terbaiknya perahu mereka pada hari jumat 23 September 2022.
Sementara anak dari Om Salim mengatakan kerugian material akibat kecelakaan perahu terbalik ini hampir mencapai 50 juta.
“Tadi pagi saya sudah laporkan ke polsek Petasia tentang kejadian itu,, tapi belum buat laporan polisi karena masih menunggu itikad baik dari pihak perusahaan yang berjanji akan ganti rugi waktu mengantarkan kedua org tua kami.. Jadi disarankan dari pihak polsek supaya menunggu sampai besok,,saya sudah laporkan juga semua yang hilang dan tenggelam, ” tulis Alkaf via pesan whatsapp
Alkaf mengurai sejumlah barang milik nelayan yang tenggelam saat kejadian di antaranya pukat, kapak,Handphone hingga uang tunai sejumlah 500 ribu rupiah.
Manajemen PT. SEI yang menjadi penanggung jawab pekerjaan jembatan berjanji akan menindak lanjuti ke pegawai dilapangan,
“Coba tanya pak Yanto,,Karena saya lagi cuti,” ujar HRD PT. SEI Mirzha
Sementara pegawai PT. SEI yang berada di lapangan mengatakan akan mengarahkan timnya untuk komunikasi
“Nanti coba saya arahkan team saya komunikasi ke pak hendly…saya kurang tercopy,” tulis Yanto via pesan whatsapp (28/9)
Diketahui pembangunan jembatan Longyue yang baru diresmikan 10 September 2022 tersebut dikerjakan dalam waktu hampir setahun yang membela sungai terbesar di Morowali Utara yaitu sungai Laa. Jembatan tersebut dapat menampung beban lebih dari 90 ton dengan panjang bentangan 60 meter serta lebar 8 meter.**
Komentar