Banjir di Morut Kala Tahun Politik.

BERITA MORUT446 views

MOROWALI UTARA- Permasalahan banjir nampaknya sudah akrab bagi masyarakat di kabupaten Morowali Utara. Setiap kali hujan deras melanda, maka warga yang rumahnya masuk dalam kawasan rawan banjir harus bersiap.

Intensitas Hujan yang tinggi dalam 3 hari terakhir di kabupaten Morowali Utara, menyebabkan sungai Laa yang melewati sejumlah desa di Petasia Barat terendam banjir. Hal yang sangat parah terjadi juga di 3 kelurahan, yang tepat berada di jantung ibu kota Morowali Utara.

Warga terdampak banjir di kelurahan Bahontula, kelurahan Bahoue dan kelurahan Kolonodale. Banjir bercampur lumpur dan kondisinya kian parah terjadi di momentum ramadhan 1444 Hijriah.

Dari data BPBD Sulteng ada 32 kepala keluarga (KK) di Pasar Sentral Kolonodale, 15 KK di kelurahan Bahontula, dan 80 KK di kelurahan Bahoue harus mengungsi akibat bencana tahunan ini.

Sungai Bahontula yang meluap deras, membuat rumah warga di penuhi lumpur. Masalah banjir adalah pekerjaan rumah yang tak pernah bisa tuntas. Perlu keseriusan baik eksekutif maupun legislatif. Persoalan kesadaran warga buang sampah, pembangunan perumahan di daerah bantaran sungai yang sudah menganggu aliran sungai. Belum lagi persoalan aktivitas perusahaan tambang.

Setiap musim penghujan datang, saat itu juga warga ibu kota Kolonodale harus bersiap bila banjir dan lumpur masuk hingga sampai di dalam rumah.

Pemerintah perlu memprioritaskan, pemulihan daerah aliran sungai untuk menyelesaikan persoalan kerawanan bencana banjir. Data yang ada menunjukkan masih terjadi tren peningkatan bencana.

Kasat Polpp dan Damkar Morut turunkan 30 personilnya untuk membantu warga terdampak.

“Hingga malam ini sudah 5 titik yang dibersihkan rumah-rumah maupun fasilitas umum, akibat genangan lumpur,” kata Kasat Polpp Buharman Lambuli kepada media ini (4/4)

POLRi dan TNI hingga aparat kelurahan dan desa turun membantu evakuasi warga.

Banjir yang terjadi kali ini di tahun politik. Yah.. Sejumlah calon legislatif mulai mempromosikan dirinya bakal menjajal konstalasi politik tahun 2024. Para wakil rakyat belum terlihat di lokasi bencana.

Persoalan banjir harus di pikirkan bersama. Tak perlu janji-janji namun bukti nyata mengunjungi warga terdampak, penting dilakukan. Banjir yang terjadi adalah musibah dan ujian di momentum bulan suci ramadhan.

Komentar