Anggaran 2,9 Milyar, Peningkatan Jalan Togo Mulya Amburadul

BERITA MORUT666 views

Anggaran 2,9 Milyar, Peningkatan Jalan Togo Mulya Amburadul

 

Morowali Utara, Beritamorut.com– Proyek pekerjaan jalan Desa Togo Mulya Kecamatan Petasia Barat oleh Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara (Morut) Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemenang CV. Prawi Meta Lestari alamat perusahaan Beteleme Kecamatan Lembo – Morowali (Kab.) – Sulawesi Tengah dengan Nilai Kontrak Rp 2.936.185.000,00
menuai sorotan.

Pasalnya hingga lima bulan berjalan, progres pencapaian proyek baru mencapai 40 persen, proyek yang bernomer Kontrak 360/04/kont/HIBAH/BPBD/Y/ 2020, SPK ( Surat Perintah Kerja) tanggal 20 Mey tahun 2020 dengan waktu pelaksanaan 180 Hari kalender batas waktu pengerjaan disebut sudah lama jatuh tempo akhir Oktober 2020 kemarin.

Macetnya suplai material dan kurangnya pekerja dinilai menjadi faktor terbesar yang membuat pengerjaan jalan senilai Rp. 2,9 miliar ini terseok-seok.

Sorotan itu datang dari berbagai pihak. Tak hanya aktivis, tokoh masyarakat dan warga sekitar pun juga mempertanyakan pengerjaan jalan penghubung ke Daerah Wilayah Transmigrasi di Desa Togo – Mulya Kecamatan Petasia Barat Kabupaten Morowali Utara yang tak kunjung selesai.

Jalan sepanjang 3 Kilometer dengan lebar Kurang lebih 5 meter itu diduga dikerjakan oleh Kontraktor abal – abal, karena sudah terlambat amburadul pula cara pengerjaannya. Lihat saja Pak kondisi talud atau pasangan batu penahan jalan itu sudah banyak yang retak, patah dan mencong kiri dan kanan, Bahkan pekerjaan itupun masih dalam proses penimbunan kondisi proyek ini masih jauh dari harapan,
Ungkap warga dengan nada kesal.

Pekerjaan bagian timbunan dasar dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B masih sementara dikerjakan dan belum selesai dan talud yang retak patah di kedua sisi itupun belum diperbaiki. Pekerja di sisi timur tampak masih dalam proses penimbunan jalan.

“Kalau melihat kondisinya, ya sulit untuk bisa jadi. Ini baru 40 persen. Pemadatan jalanpun belum ada dilakukan oleh pihak penyedia jasa atau kontraktor pelaksana.
Koordinator Tim Pemerhati Konstruksi & Aset Negara RI, Anton yang menerima keluhan warga, juga menyayangkan lambannya pengerjaan jalan Togo – Mulia. Ia menyoroti kualitas dan kapasitas rekanan yang kinerjanya terbilang sangat lamban itu.

“Sangat disayangkan proyek segitu besarnya, pengerjaan molor sangat jauh. Kalau molor lama kemudian tidak selesai, kasihan warga yang harusnya bisa segera menikmati hasil pembangunan akhirnya harus jadi korban tertunda kemanfaatannya. Kami berharap rekanan bisa mempercepat pengerjaan dan kalau tak bisa selesai sesuai kontrak, ya dinas harus tegas memberi sanksi denda dan pemutusan kontrak sesuai ketentuan,” tandasnya.

Terpisah, pihak Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Morowali Utara Nimrod A.Tandi belum bisa dimintai keterangan, menurut Staf, Pak Kepala Badan masih diluar kantor Pak.

Berita ini telah tayang di Berantas.id dengan judul “Peningkatan Jalan Togo Mulya Jadi Sorotan Gunakan Material Ilegal Pembangunan Terseok-Seok”

Komentar