MOROWALI UTARA- Pelaksanaan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang di mulai tanggal 23-27 Desember 2021 jadi pertanyaan besar. Pasalnya tanggal 25 Desember adalah hari raya Natal, tidaklah tepat jika wakil rakyat melaksanakan kegiatan di tanggal tersebut karna hari ini di bagi umat Nasrani adalah hari raya dan saat yang tepat berkumpul dengan sanak saudara. Selain itu warga yang non Kristen pun kebanyakan menjadwalkan kegiatan akhir tahun bersama keluarganya.
Jadwal reses ditetapkan dalam Bamus tanggal 16-20 Desember 2021. Tetapi jadwal ini bergeser karna kabarnya mengikuti jadwal pimpinan DPRD Morut.
“Kami reses di hari Natal, padahal sejak tanggal 16-20 sudah di jadwalkan dan tidak ada kegiatan saat itu. Digeser karna menyesuaikan dengan jadwal pimpinan,” ungkap salah satu wakil rakyat secara tertutup kepada media ini (24/12)
Bukan hanya soal jadwal yang bergeser, tetapi alokasi dana reses pun tidak tersedia untuk wakil rakyat. Bahkan mencuat isu uang berbunga 7% yang ditawarkan ke sejumlah anggota untuk memperlancar reses.
Sungguh miris lembaga yang terhormat tersebut. Kerja-kerja di DPRD banyak yang menjadi sorotan, namun bukannya berbenah diri. DPRD Morut di periode saat ini justru memberikan contoh yang tidak pantas ditiru.Mulai dari ribut sesama DPRD, bermain HP saat RDP, sampai melakukan perjalanan ke Bali yang menuai kritik. **
Komentar