MORUT- Banjir bandang terjadi di dusun Towi desa Tamainusi kecamatan Soyojaya Kabupaten Morowali Utara (Morut) membuat Kamp CV. SAP luluh lantah, memakan korban satu orang meninggal dunia. Jumat (3/1/2025) pukul 17.41 wita.
Aktivitas perusahaan tambang CV. Putri Perdana di Hulu dituding jadi penyebab air meluap. Dari informasi yang dihimpun media ini pembuatan jalan hauling sehingga sungai dengan kedalaman 8 meter dan lebar 6 meter ditutup oleh CV. Putri Perdana.
“Sungai ditutup oleh Putri Perdana mereka pake jalan Hauling itu sungai lebar 6 meter kedalaman 8 meter. Kalau tidak ditutup aman,” ujar sumber media ini
Dari wawancara media ini dengan salah satu manajemen perusahaan tambang menyebutkan jika penampungan air perusahaan tambang di hulu jebol.
“CV. Putri Perdana diatas membuat penampungan tetapi kecil jadi jebol dampaknya sampai ke Surya Mindo. Jadi banjir ini bukan karna aktifitas pertambangan Surya Mindo,” kata sumber media ini
Diatas CV. SAP ada sejumlah perusahaan yang beraktivitas dan diduga tidak memperhatikan dampak lingkungan. Di CV. SAP sendiri penampungan air yang dibuat untuk mitigasi banjir setinggi atap kamp.
Perusahaan yang beroperasi di bagian atas diantaranya CV. Putri Perdana dimana salah satu pemegang sahamnya adalah pimpinan MPR RI. PT. Palu Baruga Yaku dan PT. UKK.
Ketua Aliansi anti korupsi dan peduli pembangunan Morowali Utara Burhanuddin Hamza mengkritisi aktifitas perusahaan tambang yang tidak ramah lingkungan.
“Saya sangat prihatin atas kejadian itu, sehingga ini menjadi perhatiaan bagi pemda dan DPRD Morut. Banjir yang terjadi akibat aktifitas perusahaan di atas CV. SAP tidak ramah lingkungan, seharusnya perusahaan memperhatikan apa yang menjadi tanggung jawabnya di IUPnya masing-masing,”ujar Burhanuddin
Saat ini kepolisian turun ke lokasi bencana untuk mengusut penyebab terjadinya banjir bandang yang menelan korban jiwa.
Sampai berita ini tayang. Media ini masih mencoba untuk melakukan konfirmasi agar bisa terhubung dengan manajemen CV. Putri Perdana.
Komentar