Morowali Utara — Sebagai bagian dari komitmen untuk melaksanakan operasi yang aman dan berwawasan lingkungan, PT Global Servid Land (PT GSL), Baroid dan COSL sigap melakukan langkah mitigasi dampak lingkungan berupa sebaran debu dalam proyek pengeboran eksplorasi West Beluga (WBG-001) di Desa Baturube, Kec. Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Sumur eksplorasi tersebut merupakan wilayah kerja Pertamina EP Donggi Matindok Field, bagian dari Subholding Upstream Pertamina.
Langkah ini juga menjadi wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar. Aktivitas pengeboran dan pengerjaan pengecoran yang melibatkan PT GSL, Baroid dan COSL ini telah melalui berbagai evaluasi untuk memastikan dampak debu yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Dalam prosesnya, beberapa upaya telah dan akan dilakukan guna memberikan kenyamanan dan melindungi kesehatan masyarakat yang ada di sekitar wilayah kerja.
GSL , COSL dan Baroid memastikan dust collector yang telah terpasang di lokasi akan lebih dimaksimalkan untuk menyerap debu yang dihasilkan selama aktivitas pengeboran dan pengecoran berlangsung. Selain itu material lumpur atau cutting semen akan dipindahkan lebih dekat dengan hopper untuk meminimalkan sebaran debu selama proses pemindahan material.
Selain itu, ventilasi di area jetty akan diperpanjang, dan host ventilasi akan dipastikan terendam air untuk mengurangi debu berlebih yang mungkin tersebar ke udara.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan tim Konsorsium RKS-GTS, Baroid Lumpur, dan COSL Cementing mengenai upaya pemasangan sekat atau barier di sekitar area hopper untuk mengurangi sebaran debu secara signifikan. Jika jumlah debu meningkat secara signifikan dan arah angin menuju pemukiman, kami akan segera menghentikan pengerjaan untuk menghindari dampak langsung terhadap masyarakat. Pemantauan lingkungan akan terus kami dilakukan secara berkala untuk mengukur paparan debu di sekitar lokasi proyek. Hasil pemantauan ini akan digunakan untuk memastikan kondisi tetap dalam batas aman sesuai standar lingkungan yang berlaku,” tutur GM PT GSL M. Purba.
Purba menjelaskan Tim Humas sebagai perwakilan dari PT. API dan Konsorsium PT. RKS GTS juga sudah menemui warga yang terdampak dari adanya pengerjaan. Dari pertemuan tersebut, warga menerima baik kunjungan tersebut dan kondisi saat ini tidak ada lagi debu yang keluar dari pengerjaan di shorebase.
“Meski demikian Tim Humas akan tetap berkomunikasi dan berkoordinasi secara berlanjut,” tambahnya.
Langkah-langkah ini menjadi komitmen PT GSL ,COSL dan Baroid sebagai pihak ketiga yang bekerjasama dengan Pertamina dalam menjalankan operasi yang bertanggung jawab, baik dari sisi sosial maupun lingkungan. Kedepan, perusahaan akan terus berkomunikasi secara terbuka kepada masyarakat setempat untuk mendengarkan masukan dan bekerja sama dalam menjaga hubungan baik serta keberlanjutan lingkungan sekitar.
Komentar