MORUT- Kualitas seorang Kadis PUPR Morowali Utara Destuber Matoori terlihat dari sejumlah proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Morowali Utara yang menjadi sorotan.
• Proyek Jalan poros Korololama-Tiu terutama di wilayah Korololama menuju Koromatantu rusak parah dan membahayakan pengendara yang melintas.
Proyek tahun anggaran 2022 yang menggunakan dana PEN senilai 6,5 Milyar ini terkesan asal-asalan.
• Proyek Pembangunan Drainase dan Trotoar dalam ibu Kota Kolonodale di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Kabupaten Morowali Utara (Morut), dengan Pagu
Rp. 6.100.000.000 tidak karuan dan menjadi sorotan warga bahkan legislator.
Proyek yang menggunakan APBD Morut tahun 2023 ini dikerjakan CV. Diah Zahrani asal Makassar ini 2 kali adenddum kontrak kerja dan kualitas pembangunannya jauh dari harapan warga.
Di sejumlah titik terdapat lobang yang menganga menjadi horor membahayakan warga yang melintas baik pengendara maupun pejalan kaki, apalagi minim penerangan.
Bahkan salah seorang warga yaitu Haji Santi membongkar sendiri trotoar depan usahanya dan rela merogoh kocek 10 juta untuk perbaiki proyek Dinas PUPR Morut ini.
• Pekerjaan Rehab Kantor Bupati Morowali Utara (Morut) tahun anggaran 2023 dengan nilai kontrak Rp. 5 898.300.000 yang belum lama selesai dikerjakan kondisi plafonnya memprihatinkan.
“Ini kondisi plafon baru selesai dikerjakan tapi masih bocor,”ujar sumber media ini (7/5)
Proyek ini dikerjakan oleh CV. Putra Maleo. Kualitas pekerjaan menjadi pertanyaan dengan kondisi tersebut. Di sejumlah titik plafon bagian belakang kantor Bupati tidak diperbaiki.
Kepala Dinas PUPR Morut Destuber Matoori yang coba dikonfirmasi media ini belum membaca pesan whatsapp redaksi sampai berita ini tayang.
Komentar