MORUT- Kepala Desa Bunta Christol Lolo menceritakan perkembangan pesat desa Bunta kecamatan Petasia Timur, kabupaten Morowali Utara (Morut) yang begitu pesat.
Kades Bunta ini mengungkapkan perubahan yang terjadi antara tahun 2018 sampai kondisi hari ini. Hal ini di ungkap Christol Lolo dalam podcast Media Suara Palu.
Christol Lolo mengatakan jumlah penduduk desa Bunta meningkat setelah PT. GNI masuk.
“Tepatnya 12 februari 2019, PT. GNI masuk didesa Bunta kecamatan Petasia Timur. Desa Bunta pada tahun 2018 sebelum masuk perusahaan jumlah penduduk di kisaran 750 KK, sekarang di tahun 2024 ini ada 3.750 kk yang ada. Selanjutnya pada tahun 2018 nilai NJOP tanah untuk hutan dikisaran 3 ribu rupiah, ditahun 2021,2022 sampai tahun 2024 nilai NJOP tanah itu adalah 35 ribu per meter SKPT. Sertifikat SHM itu 50 ribu per meter,”ujarnya
Ia bahkan mengungkapkan terjadi peningkatan ekonomi warga desa Bunta saat ini.
“Dulu rumah masih atap rumbia, saat ini sudah atas seng semua. Dulu lantai rumah masih lantai biasa, sekarang sudah lantai tehel. Dulu kendaraan roda 4 masih bisa dihitung, sekarang hampir tiap rumah punya kendaraan roda 4,”ujar Kades Bunta
Kehadiran para pencari kerja, para warga yang membuka usaha, dari berbagai daerah dengan berbagai latar belakang. Membuat desa Bunta menjadi miniatur Indonesia yang kaya dengan keragaman.
“Desa Bunta ini adalah miniatur Indonesia. Karna hampir semua suku da. agama datang berdiam, mencari kerja di Desa Bunta. Sehingga pemerintah desa berusaha mewujudkan harmonisasi antar umat beragama,”kata Kades Bunta
Dengan adanya investasi yang telah membuat sejumlah perubahan signifikan. Kades Bunta menghimbau kepada seluruh warganya untuk berusaha menjaga ketertiban dan keamanan. Pemerintah desa juga menjaga investasi yang saat ini ada di Morowali Utara khususnya desa Bunta.
Komentar