MORUT- Kasus pembangunan asrama mahasiswa Morowali Utara (Morut) di Palu kembali disorot.
Diduga ada sejumlah pihak yang terlibat dalam urusan ganti rugi lahan yang jadi lokasi asrama tersebut. Salah satu nama yang diduga ikut berperan adalah mantan Napi tipikor inisial GT.
“Mantan Napi tipikor GT itu diduga terlibat dalam persoalan lahan asrama mahasiswa Morut di Palu,” ujar Burhanuddin Hamzah kepada media ini (2/1)
Burhanuddin Hamzah yang juga merupakan ketua salah satu LSM dan Lembaga anti korupsi mengatakan persoalan ini harus di angkat kembali menjadi perhatiaan publik.
Dari informasi yang dihimpun media ini. Kasus yang pernah ditangani Kasat Reskrim Polres Morut saat itu, IPTU Lasida, SH, MH. Kasus ini sudah sampai dilakukan lidik namun terkendala menunggu tim appraisal dari pusat yang akan melakukan penilaian.
Para aktivis di Morowali Utara minta penegak hukum melanjutkan proses penanganan proyek bernilai 4 Milyar lebih. Dimana pembebasan lahannya mencapai 2 Milyar. Dan saat itu pekerjaan terhenti Karna ahli waris melakukan pemasangan di lokasi Lasoani. Bagian Adpum saat itu hanya membayar sekitar 900 juta.
Beredar informasi Pemda akan melakukan tukar guling lokasi tersebut. Sekda Morut yang dikonfirmasi belum mendapat info tersebut.
“Selamt sore, sampai saat ini selama yang saya ketahui belum ada pembicaraan tentang tukar guling lahan pemda di Lasoani tersebut,” tulis Musda Guntur (1/1)
Komentar