MOROWALI UTARA- Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kabupaten Morowali Utara (Morut) Destuber Mato’ori., ST., M.Sc memberikan penjelasan, atas keterlambatan 2 pekerjaan proyek di PUPR Morut yang jadi sorotan Ketua komisi III DPRD Morowali Utara.
“Kalau jembatan Kuse penyebab keterlambatan itu kami turun kembali untuk kedalaman sumuran, karna perencanaan kami lihat rendah sekali waktu itu, sehingga kami cek kembali waktu itu. Kemudian setelah berjalannya waktu sudah membuat pekerjaan sumuran, itu juga ada hambatan karna tanah padat. Kami upayakan menurunkan sesuai dengan perencanaan. Kemudian di bulan November itu kadang-kadang hujan, beberapa kali itu masih pekerjaan sumuran, sudah habis di gali mau di cor tertimbun kembali karna air naik. Selanjutnya pesanan rangka baja juga agak lambat datang, di bulan Desember masuk minggu kedua baru sampai. Sekarang sudah ada. Optimisme kami sesuai dengan adendum kontraknya sampai tanggal 31 Januari 2023. Sudah didenda mulai 1 Januari 2023, karna kontraknya sampai 31 Desember 2022. Sekarang aspal Bencue-Era, waktu bulan Desember hanyut itu jembatan darurat Kuse, sehingga kita tidak bisa menyebrang karna dia di campur dari daerah Taliwan sini. Sehingga tertunda pengaspalan, setelah sudah bisa menyebrang. Di akhir tahun itu terjadi kelangkaan aspal. Sekitar tanggal 25 desember itu sudah habis stok makanya berpengaruh juga dengan pekerjaan di Petasia Barat. Kami juga sudah cek di penyedia aspal di Palu. Dan itu semua sudah dikenakan denda mereka. Kami juga sudah berupaya maksimal memberikan masukan dalam pekerjaan, tetapi ada hambatan diluar perkiraan kami. Tetapi kami optimis di bulan Januari ini akan terselesaikan,”ujar Destuber (9/1)
Penjelasan kadis PUPR Morut ini untuk menjawab hasil tinjauan lapangan yang dilakukan oleh Ketua komisi III DPRD Morut Abidin Lamatta pada hari sabtu 07 Januari 2023.
Dalam tinjauan lapangan kader partai Golongan Karya ini, menyoroti keterlambatan sejumlah pekerjaan di kecamatan Mori Utara.
Proyek pembangunan Puskesmas Pembantu desa Era dikerjakan oleh CV. Reza Lestari Mandiri dengan pagu anggaran senilai Rp. 925.000.000. Proyek rekonstruksi jalan Era-Bencue dikerjakan oleh CV. Owen Engineering dengan pagu anggaran Rp. 8.754.999.999. Dan proyek pembangunan jembatan Kuse (DAK Penugasan) dikerjakan oleh CV. Bayu Dita Nugraha dengan pagu anggaran Rp. 9.525.916.000.
“Saya turun dilapangan karna adanya laporan masyarakat terkait keterlambatan pekerjaan. Jadi saya meninjau langsung dilapangan. Pekerjaan Pustu Era, jalan Era-Bencue, dan pekerjaan jembatan Kuse ini mengalami keterlambatan. Sangat disayangkan karna harusnya bisa dinikmati masyarakat saat Natal dan tahun baru,” ujar Abidin (7/1)
Sementara pekerjaan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Era yang juga menjadi sorotan, menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali Utara.
Anggota DPRD Morut khususnya komisi III berjanji dalam bulan Januari ini, akan meninjau langsung semua proyek Pemda yang sudah menyeberang tahun anggaran.**
Komentar