Baru 11 bulan memimpin Morut, pemerintahan Delis-Djira sudah jalankan 10 program prioritas
Kolonodale, MCDD – Meskipun baru sebelas bulan mengendalikan pemerintahan Kabupaten Morowali Utara (Morut), pasangan Bupati Morut Delis Julkarson Hehi dan Wakil Bupati H. Djira K, telah berhasil menciptakan berbagai terobosan penting di daerah ini.
Bahkan, dari 14 program strategis yang dijanjikan selama masa kampanye Pilkada lalu, hingga kini sudah dijalankan sebanyak sepuluh program. Sisanya sedang dilakukan persiapan agar bisa dilakukan dengan baik.
Bupati dan Wabup Morut atau yang dikenal pasangan D1A (Delis-Djira) dilantik pada tanggal 30 April 2021 di Palu bersamaan dengan beberapa kepala daerah lainnya di Sulteng.
Saat melakukan kampanye, pasangan ini memang menjanjikan 14 program strategis jika kelak terpilih. Program ini merupakan penjabaran visi misi untuk mewujudkan masyarakat Morut yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS).
“Program strategis ini merupakan bagian dari ikhtiar kami untuk membangun daerah kita yang tercinta ini. Masih banyak langkah dan terobosan yang sedang dan akan kita lakukan,” jelas Bupati Delis.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membawakan materi pada pelatihan dan pengkaderan Wanita Islam Alkhairaat (WIA) se Kabupaten Morowali Utara yang dilaksanakan di GOR Kolonodale, Rabu sore.
Sesuai Undang-undang, periode pemerintahan kali ini bukan lima tahun seperti biasanya, tetapi hanya tiga tahun. Pemilu serentak sudah akan dilakukan pada 2024 mendatang.
Ke-10 program strategis yang sudah dilaksanakan di antaranya pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis/bebas uang komite, bantuan beasiswa bagi mahasiswa, penciptaan 20.000 lapangan kerja bagi putra-putri Morut.
Selain itu, pemberian bantuan modal usaha sebesar Rp 300 juta per desa, pembangunan jalan dan jembatan serta sarana angkutan yang menghubungkan antarwilayah.
Sementara empat program yang sedang disiapkan adalah penyediaan internet di semua sekolah, penataan dan pembangunan ibukota Kolonodale, pemberian insentif bulanan dan wisata rohani bagi pendeta, imam masjid dan pemangku.
Khusus penataan ibu kota Kolonodale, jelas bupati, pihaknya sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan ahli desain perkotaan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Ahli desain perkotaan itu akan menggambar dan merencanakan penataan kota Kolonodale agar tertata dengan baik. Kita libatkan ahlinya,” jelasnya.
Di depan ibu-ibu WIA, Bupati Delis juga mengungkapkan beberapa program seirama dengan berkembangnya Morut menjadi daerah industri dan investasi.
Sebagai daerah industri, peluang kerja dan peluang usaha pasti terbuka lebar. Tinggal bagaimana mengelola peluang itu agar mendatangkan manfaat dan keuntungan.
“Kita akan fokus untuk mengembangkan komoditas unggulan jagung dan nilam. Sudah ada investor yang mau menanamkan modalnya. Potensi lahan kita cocok untuk dua komoditas itu,” jelas Bupati Delis.
Untuk itu, investor sudah siap untuk membangun pabrik pakan. Tinggal bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini.
” Sejak awal saya sudah tegaskan, kami tidak mau mengembangkan komoditas jagung kalau pasarnya tidak jelas. Takutnya kalau kita kembangkan nanti over-suply. Harga bisa naik-turun. Kita mau pengelolaan jagung sampai ke hilir yaitu adanya pabrik pakan,” urainya lagi. (Ale/Ryo)
#pressrelease #delisdjira #programprioritas #pelatihanpengkaderan #wiamorut #alkhairaat #morowaliutara
©Media Center Delis & Djira
Komentar