Bupati Morut kunjungi Balai Perbenihan Perikanan Mamboro, dan tertarik replikasi teknologi budidaya intensif udang vaname.
Palu, MCDD – Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi yang didampingi Kadis Perikanan Yunber Bamba, di sela padatnya kegiatan dinas di Kota Palu, Rabu (2/3), menyempatkan diri mengunjungi UPT Balai Perbenihan Perikanan Dinas KP Sulteng di Kelurahan Mamboro, Kota Palu.
Di lokasi ini, bupati melihat dari dekat penerapan teknologi budidaya udang vaname pola intensif yang dikembangkan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng dan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menyumbang sekitar Rp1,5 miliar tiap tahun.
Bupati dan rombongan diterima Kepala UPT Balai Perbenihan Perikanan M. Basri dan Budi Somba dari Bidang Perikanan Budidaya Dinas KP Sulteng.
Kedua pejabat teknis yang sudah berpengalaman di bidang budidaya udang ini, begitu fasih menjelaskan seluk beluk teknologi budidaya intensif udang naname, peluang dan tantangannya.
Sekitar satu jam berada di lokasi, bupati melihat dari dekat tiga kolam budidaya berbentuk bulat, diamater 16 meter tinggi 1,5 meter yang terbuat dari terpal pilihan bertulang besi anyaman.
Dalam setiap kolam ini, ditebar 35.000 ekor benih udang yang bila dipanen bisa menghasilkan sekitar 700 kg udang dengan ukuran 35 ekor/kg, memerapkan sistem panen parsial dengan waktu budidaya sekitar tiga bulan.
Basri menjelaskan bahwa dengan harga udang rata-rata Rp70.000/kg saat ini, maka nilai produksi setiap siklus panen mencapai sekitar Rp50 juta/kolam. Setiap tahun bisa panen dua kali, ujarnya.
Sedangkan biaya investasi membangun kolam sekitar Rp200 juta dan biaya operasional total sekitar Rp600 juta/tahun.
“Dalam tempo 1,5 sampai dua tahun saja, usaha ini bisa pulang pokok (BEP-break even point),” timpal Budi Somba.
Bupati Morut mengaku tertarik mereplikasi teknologi ini di Morowali Utara karena memiliki potensi yang besar untuk mengembangkannya.
Bupati memerintahkan Kadis Perikanan Morut Yunber Bamba untuk segera mengirim dua orang tenaga khusus untuk mengikuti pelatihan (magang) di UPT Balai Perbenihan Perikanan Mamboro Palu selama satu siklus panen.
“Memang yang paling penting untuk disiapkan pertama kali adalah sumber daya manusianya. Harus ada orang yang fokus dan menguasai bisnis ini,” ujar Budi Somba lagi.
Bupati Delis terobsesi mereplikasi teknologi ini untuk percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ekonomi daerah, penguatan ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan udang lokal yang semakin tinggi sehubungan ramainya investasi di sektor pertambangan dan pertanian. (RoMa/HP)
#pressrelease #delisdjira #dinasperikanan #balaipembenihanperikanan #morowaliutara
©Media Center Delis & Djira
Komentar