Lore diproyeksikan Jadi Kampung Hortikultura

Berita Daerah1,247 views

Beritamorut.com-Mereka adalah petani di dusun Mandiri, Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, membentuk enam kelompok tani. Yang ditanam sayur mayur, tomat, pokoknya Hortikultura. Lahan garapan mereka 300 hektar. Setiap hari tidak kurang 5 ton yang dihasilkan untuk dipasarkan ke wilayah Sulawesi dan Kalimantan.

“Sebenarnya kami ini malu sama petani petani disini, karena kita nggak pernah bantu mereka, tapi mereka justru menjadi pemasok sayur sayuran di Sulawesi dan Kalimantan, untung saja ini ada program pipanisasi bantuan Kementan yang dikerjakan swadaya anggota kelompok tani,” aku Kadis Pertanian Kabupaten Poso, Senin (22/11) siang.

Kami semua tersentak dengan pengakuan Kadis Pertanian Poso. Saya, Bupati Poso, Anggota DPRD Poso, kawan kawan dari Pupuk Kaltim, Dinas Pertanian Propinsi, dan undangan lainnya yang siang itu hadir diacara Pencanangan Kampung Hortikultura.

“Saya berterimakasih kepada para petani di dusun Mandiri yang betul betul mandiri, tidak tergantung pada siapa siapa tapi sangat produktif. Karena itu hari ini kita canangkan ini menjafi Kampung Hortikultura dan berharap kita bisa menjadi lebih inovatif serta bersama sama kita akan memecahkan persoalan persoalan para petani, terutama bagaimana membuat hasil tanaman lebih tahan lama serta merancang pemasaran agar tidak tergantung kepada mereka yang sengaja mengambil untung dari kondisi bapak ibu sekalian. Misalnya saja tomat supaya kita pikir bersama bisa menjadi home industri untuk menjadi saos tomat. Pokoknya saya ingin Lore ini menjadi kawasan Hortikultura,” kata Verna Ingkiriwang, Bupati Poso.

Ini betul betul Mandiri dalam arti sebenarnya. Asli, bukan kaleng kaleng. Kalau saat ini kami semua hadir bersama para petani duaun Mandiri tidak lepas dari bagaimana membuat kemandirian mereka delama ini menjadi lebih berarti dengan kehadiran banyak pemangku kepentingan. Apalagi lahan existing di lembah Napu mencapai 3000-an hektar yang akan dijadikan kawasan hortikultura.

Oh ya, hebatnya lagi mereka mengatur musim tanam tidak serempak sehingga hasilnyapun tidak sekali panen tapi selalu ada setiap waktu.**

Komentar