Beritamorut.com- Dari hasil wawancara media ini dengan salah satu yang diduga jadi korban mafia CPNS oknum FL, menggambarkan bahwa oknum tersebut tidak bermain sendirian, namun beberapa orang juga terlibat.
FL membalas pertanyaan Gita dengan alasan sedang rapat,
“tunggu sedikit de, ..saya masih rapat lea…diruangan sekda. Nanti saya kabari,” tulis FL melalui nomor 082345**0050
Setelah itu kemudian FL tidak bisa lagi dihubungi, bahkan Gita mengaku salah satu pegawai BKD Morut dating ke rumahnya saat FL sedang berurusan di BKN Makassar, dan menyatakan berkasnya susah tetapi minta Gita berusaha menghubungi FL melalui telpon, yang mengarah kepada permintaan dana. Hal ini disampaikan Gita karena menurutnya, ada kawan yang disampaikan langsung dimintai dana 10 juta.
Apa yang di alami oleh Gita, kurang lebih sama dengan dugaan kasus suap dari guru di SDN Bau kecamatan Soyo Jaya dan guru di Kecamatan Bungku Utara kepada oknum di BKD Morut ini. Bahwa praktek mafia CPNS di Morut diduga dilakukan oleh oknum yang masuk dalam panitia seleksi, dan tentu tak bisa lepas dari kepala BKD Morut sendiri.
Penerimaan guru menjadi sasaran empuk kelompok ini, karena menurut Gita pihak panitia penerimaan seleksi bisa “mengatur” guru yang tidak lulus di sekolah tertentu.
Peran FL yang mengurusi pemberkasan terakhir ke BKN Makassar diduga jadi senjata ampuh praktek mafia CPNS. Salah satu sumber kami menyebutkan, saat adik kandung FL lulus CPNS, juga lulus bersama dengan semua rekan dalam kelompoknya saat itu.
“Tapi orang juga rada heran karena satu gengnya adenya lulus semua, entah kebetulan atau karena ada sesuatu,” ujar Mhia salah satu ASN (20/11)**
Komentar