Beritamorut.com- Kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Morowali Utara (Morut) terpilih Delis Julkarson Heni, MARS dan Djira. K tengah di uji.
Bupati dan wabup Morut adalah pemimpin yang memiliki rekam jejak mumpuni untuk menyelesaikan persoalan birokrasi, dan segudang carut marutnya pengelolaan daerah selama ini.
Memang tak mudah bagi Delis-Djira untuk secepat kilat menata birokrasi di Morut. Bahkan energi 2 anak daerah ini habis untuk menata birokrasi menjadi baik. Sementara keduanya dituntut segera melaksanakan Visi Misi yang merupakan janji politik.
Bahkan Delis-Djira pun harus menertibkan kendaraan dinas asset Pemda Morut yang masih dikuasai para pejabat dan mantan pejabat. Upaya ini tentu mendapat apresiasi masyarakat yang memang mengharapkan Delis-Djira membuat perubahan.
Maka langkah awal yang dilakukan dengan menggeser 16 pejabat eselon II pada 13 September 2021 menjadi sangat penting dalam kepemimpinan Delis-Djira. Aroma kepentingan politik dalam penempatan pejabat ini pun terhembus, bahkan salah satu kader partai koalisi pun menyatakan keluar dari barisan untuk memberi ruang pada pemimpin daerah menentukan pejabat yang tepat.
Dari 16 pejabat yang di geser, tak tanggung-tanggung sejumlah pejabat yang selama ini duduk harus rela berpindah. Sebut saja salah satunya adalah mantan Kadis Kesehatan Morut Delnan Lauende yang saat ini menjabat staf ahli bidang pembangunan masyarakat dan SDM. Tergeser dari jabatan Kadis Kesehatan, namun Delnan sapaan akrabnya dapat dinilai menunjukan loyalitasnya pada atasan dengan tetap bekerja sebagai bagian penting dari Pemerintahan Delis-Djira.
Dari 16 nama yang dilantik saat 13 September 2021,ada 2 pejabat kakak beradik yang mendapat posisi penting dalam pemerintahan Delis-Djira. Mereka adalah Jamaludin Sudin mantan kadis Nakertrans yang saat ini menjabat Kepala Badan Kesbangpol, dan Masjudin Sudin yang sebelumnya menjabat assisten III saat ini menjabat kepala Badan pengelolaan keuangan dan asset daerah Morut. Sama halnya dengan sejumlah pejabat yang menempati jabatan baru, loyalitas dan kedisiplinan penting ditekankan oleh Bupati dan wabup Morut.
Sayangnya, kerja keras yang dilakukan Bupati dan wabup Morut ini, tidak sejalan dengan para orang kepercayaan yang baru menjabat. Salah satu sumber kami menyebutkan Kaban Kesbangpol sejak dilantik jarang terlihat masuk kantor, bahkan diduga masih menguasai kendaraan dinas milik Nakertrans yang seharusnya ditinggalkan.
“Selama dilantik beliau jarang masuk kantor, bahkan lebih sering berada di kota Palu, ” ujar sumber kami
kami tidak bisa melakukan konfirmasi telpon dengan Kaban tersebut karena sebelumnya memblokir nomor telepon. Tim yang berhasil terhubung melalui pesan whatsapp mendapat konfirmasi jika yang bersangkutan memang baru tiba di Morut,
“Kemarin saya berusaha kembali dari Palu ke Kodal tuk menghadap pak Bupati klarifikasi masalah ini, ” tulis pejabat inisial JS melalui pesan whatsapp (18/11)
Oknum pejabat tersebut kembali ke Morut setelah beredarnya tangkapan layar diduga percakapan WA yang bersangkutan, dan didalamnya menggunakan bahasa yang kasar kepada Bupati dan Wabup Morut.
Dalam tangkapan layar percakapan WA yang beredar, tertera nomor whatsapp yang diduga milik oknum pejabat Morut. Nomor kontak ini juga yang dihubungi oleh tim media saat melakukan konfirmasi dan mendapat penjelasan yang bersangkutan.
Maka sikap tegas Bupati dan wabup Morut untuk menindak setiap pelanggaran yang dilakukan oleh ASN pun di nanti. Bupati menegaskan ASN harus loyal. Saat ini ada oknum ASN yang tidak loyal. Beranikah Bupati Morut bertindak..? Jika hanya dibiarkan maka jelas ini bagian dari kegagalan dalam menata pemerintahan. **(Foto MCDD)
Komentar