Alasan Jalan Beteleme-Ronta Tidak Selesai, Kontraktor Tidak Punya Peralatan

BERITA MORUT3,152 views

Alasan Jalan Beteleme-Ronta Tidak Selesai, Kontraktor Tidak Punya Peralatan

 

BERITAMORUT.COM- Sejumlah paket proyek tahun anggaran 2020 jadi sorotan saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) melakukan peninjauan lapangan,

Tim III yang diketuai oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) Hj. Megawati Ambo Asa, S.IP, wakil ketua Tim Djon Fikles Pehopu, sekertaris Indrawati Balirante, SE dan anggota diantaranya adalah Epafras Sambongi, Abidin H Lamatta, Muchlis Dg Mamala, Lelly Maliso dan yang lainnya. Kegiatan kunjungan peninjauan lapangan yang dilakukan mulai tanggal 17 juni-20 juni 2021 menemukan sejumlah proyek yang diduga bermasalah pada tahun anggaran 2020.

Screen Data LPSE Morut

Salah satunya adalah Pemeliharaan jalan Beteleme – Ronta dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan tahun anggaran 2020 yang dikerjakan oleh CV. ART KONSTRUKSI yang beralamat di desa Bahomohoni kecamatan Bungku Tengah dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1. 062.928.000 (Satu Milyar enam puluh dua juta sembilan ratus dua puluh delapan ribu rupiah) harus putus kontrak,

“Keterangan dari dinas pendamping bahwa pekerjaan jalan belum selesai tetapi sudah putus kontrak dan pencairan dana sudah 56% sesuai volume pekerjaan dan akan di anggarkan kembali pada tahun 2021, Kondisi sebagian jalan masih mengalami kerusakan, rusak tekstur permukaan jalan, retak dan berlubang,” catatan DPRD Morut saat peninjauan lapangan yang didampingi Dinas Terkait.

Proyek yang tidak tuntas alias putus ditengah jalan, tentu menjadi pertanyaan besar,,ada apa dengan proses pengadaan barang dan jasa di kabupaten Morowali Utara, Apakah ada proyek titipan…?

Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) kabupaten Morowali Utara Muhammad Ridho Hamzah yang kami konfirmasi terkait apakah ada proyek titipan oknum pejabat di ULP, tegas menjawab tidak ada,

“Alhamdulillah tidak ada yang titip titip itu Pak tabe,” tulis Ridho sapaan akrabnya via pesan whatshap (25/6)

Ia juga menambahkan paket proyek pemeliharaan Jalan Beteleme-Ronta yang kabarnya akan kembali di alokasikan untuk tahun 2021, belum masuk ke Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Morowali Utara Agung Ponga yang kami konfirmasi penyebab kontrak kerja pemeliharaan jalan Beteleme – Ronta ini putus, mengatakan kontraktor tidak punya peralatan,

“kontraktor tidak punya kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, tidak punya peralataan,” tulis Kadis PU via pesan Whatshap (25/6).

Kasus proyek pemeliharaan jalan Beteleme-Ronta ini menunjukan fakta, bahwa ada dugaan tidak beresnya sistem dalam birokrasi, dimana rekanan yang tidak memenuhi syarat bisa menjadi pemenang paket pekerjaan proyek bernilai 1 Milyar lebih ini.**

Komentar