Hujan Deras dan Proyek Drainase Buruk Dinas PUPR Morut.

MORUT- Proyek pembangunan drainase dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi genangan air di wilayah-wilayah yang kerap tergenang saat hujan dengan intensitas tinggi turun.

Proyek pembangunan drainase sebagai bentuk upaya pemerintah mengantisipasi banjir, dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga kota, serta mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul akibat hujan yang bisa turun kapan saja.

Kualitas proyek pekerjaan drainase Dinas PUPR Morowali Utara (Morut) diduga tidak bisa menahan debit air dengan curah hujan yang keras, akibatnya air meluap masuk ke rumah warga. Selasa malam, 7 Mei 2024.

Sejumlah titik pembangunan drainase yang tengah jadi proyek Pemda Morowali Utara kembali jadi sorotan. Warga Kolonodale menumpahkan kekesalan sebab pasca pembangunan trotoar, akibatnya air justru meluap masuk rumah warga.

Masjid Raya Nurul Taqwa Kolonodale, GPDI Kolonodale, SD Alkhairat Kolonodale, Fasilitas lain dan puluhan rumah warga terdampak luapan air.

Dalam catatan media ini, pekerjaan drainase dalam kota Kolonodale sudah menyedot anggaran miliaran rupiah. Pada tahun 2016 Pemda mengalokasikan dana 1 Miliar untuk pembangunan drainase dalam kota Kolonodale.

Dalam rangka menata ibukota Kolonodale, pada tahun anggaran 2023 melalui Dinas PUPR Morut kembali di alokasikan dana untuk pembangunan drainase dan trotoar dengan pagu anggaran 6,1 Miliar rupiah.

Sayangnya kualitas pekerjaan Dinas PUPR Morowali Utara ini jauh dari harapan masyarakat. Dari informasi yang dihimpun media ini Proyek drainase dan trotoar saat ini sudah selesai. Sementara di sejumlah titik masih terdapat galian berlubang.

Berbagai kendala dalam pelaksanaan proyek ini menjadi hambatan. Salah satubya soal pembebasan lahan untuk pelebaran jalan. Sosialisasi yang dilakukan Dinas PUPR Morut dan Adpum sebelum proyek tak kunjung terealisasi.

Saat banjir terjadi, maka terlihat kualitas pekerjaan proyek drainase tersebut.

“Semalam adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kalau proyek drainase berfungsi dengan baik atau tidak,” tulis Basir Salama dalam sebuah postingan sosmed di Info Morut (8/5)

Anehnya, Pemda Morut yang PAD ramai dalam pemberitaan terus meningkat. Tidak punya anggaran mengatasi persoalan banjir di sejumlah titik jalan di Morut.

Komentar