MORUT- Ini penjelasan Sekdes Tontowea terkait tudingan soal penggunaan Dana Bumdes dan BKK yang di release media ini, jumat 03 Mei 2024.
Sekdes Tontowea Desriyanti Maroangi menjelaskan soal pembentukan Bumdes yang pengurusnya sering berganti setiap tahun.
“Pada tahun 2017 pembiayaan dana Bumdes dengan mengadakan gas elpiji 3 kg sebanyak 50 tabung. Ini berjalan sejak 2018-2023. Hampir setiap tahun pengurus Bumdes berganti, sehingga saya sampaikan dana masih ada nomor rekening tidak terblokir. Karna dilaporkan oleh pengurus tabung gas sudah tidak ada, maka kami Pemdes melakukan evaluasi sambil menunggu pengurus Bumdes 2024,”(4/5)
Sementara terkait Usaha Warung Makan dari dana BKK dia membenarkan telah lama tutup.
“Dana BKK tahun 2022 atas nama kelompok SRIKANDI MANDIRI (Usaha Rumah Makan) dilokasi perumahan saya sudah tidak aktif dan sesuai keterangan ketua kelompok akan di pindahkan ke rumah ketua kelompok apabila masih akan di jalankan. Saya sebagai ketua tim pembelanjaan BKK tahun 2022 melaporkan bahwa dana BKK sudah di salurkan ke 9 kelompok BKK berupa barang dan bahan. Dan sudah melalui pemeriksaan inspektorat tahun 2023,”ujar Desriyanti Maroangi dalam keterangan tertulis kepada media ini (4/5)
Penjelasan Sekdes Tontowea ini sebagai hak jawab atas release yang ditayangkan media ini pada hari jumat, 03 Mei 2024 dengan judul “Sekdes Tontowea diduda korupsi Dana Bumdes dan BKK”
Komentar