Kasian Warga Ini, 4 Bulan Kehilangan Omset Usaha Karna Proyek Drainase dan Trotoar PUPR Morut.

MORUT- Kasian warga pemilik wisma di Kelurahan Bahoue Kolonodale kabupaten Morowali Utara (Morut). Akibat pembongkaran akses jalan untuk proyek drainase dan trotoar yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR Morut terhambat, Haji Santi harus merogoh kocek sendiri senilai 10 juta untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Iya mengaku kehilangan omset selama 4 bulan sejak berjalannya proyek Pemda Morut ini. Berulang kali koordinasi minta tolong namun kontraktor tidak juga selesaikan.

“Jadi saya bertindak bukan asal bertindak, karna sebelumnya saya sudah konfirmasi dengan mereka. Saya minta tolong cari jalan keluar,”ujarnya (30/4)

Pemilik wisma di Haji Susanti Rahim keluarkan dana pribadi sendiri senilai 10 juta untuk perbaiki drainase dan trotoar depan tempat usahanya.

“Iya saya perbaiki sendiri…Saya habis 10 juta disitu. Bagaimana tidak mo ba paksa di perbaiki, sudah 4 bulan kasian wismaku tidak ada tamu, karena jalan yang mereka bongkar itu, akses menuju parkiran wisma. Siapa yang mo talangi pendapatan wisma ku perbulan selama 4 bulan kalo mo di biarkan itu pekerjaannya mereka tidak selesai,”ujar Haji Santi kepada media ini (30/4).

Keluhan warga ini akan ditindak lanjuti oleh Sekertaris Dinas PUPR Morut Alamsyah.

“Siap, sebentar saya suruh kontraktornya hubungi ibu Santi,”tulis Alamsyah via pesan whatsapp

Proyek Pembangunan Drainase dan Trotoar dalam ibu Kota Kolonodale di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Kabupaten Morowali Utara (Morut), dengan Pagu
Rp. 6.100.000.000 tidak karuan dan menjadi sorotan warga bahkan legislator.

Proyek yang menggunakan APBD Morut tahun 2023 ini dikerjakan CV. Diah Zahrani asal Makassar ini 2 kali adendum kontrak kerja dan kualitas pembangunannya jauh dari harapan warga.

Di sejumlah titik terdapat lobang yang menganga menjadi horor membahayakan warga yang melintas baik pengendara maupun pejalan kaki, apalagi minim penerangan.

Komentar