Masih Ingat Kasus Oknum Orang Dekat Minta Fee Proyek Telletubies? Dia Nongol Lagi!

MORUT- Publik tentu masih ingat. Pemberitaan kami soal orang dekat oknum Pejabat Penting di Morowali Utara (Morut) Diduga terima Fee Proyek pekerjaan Pembangunan Bukit Telletubies di Dinas Pariwisata kabupaten Morowali Utara (Morut). Pemberitaan itu ramai pada pertengahan tahun 2023. Setelah itu oknum tersebut di periksa pihak Kejaksaan Kolonodale dan Polres Morut. Lama tak terlihat, kini muncul ke publik jelang Pilkada Morut.

Kami yang terus menyoroti kasus ini, mendapatkan informasi terakhir dari rekanan yang dimintai fee, yang mengaku bertemu oknum tersebut dan mencaci makinya di salah satu warkop di Kolonodale. Ia bahkan menceritakan bukan hanya minta fee proyek, namun oknum ini juga meminta dana perbaikan saat mobilnya rusak.

Rekanan ini mengaku kesal, karna oknum ini dinilai tidak memiliki itikad baik untuk membantu urusan pengembalian uang jaminan yang jadi temuan BPK.

Untuk diketahui pelaksana proyek adalah CV. Indora Guna Bangsa, alamat: Jl. Kurungan Bassi No. 7 kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Perusahaan inilah yang menjadi pemenang, Proyek Pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana, Destinasi Pariwisata Pulau Bajo/Bukit Teletabis tahun anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp. 899.962.911.

Temuan BPK membuat rekanan pekerjaan tersebut angkat bicara, dia menyebut di mintai dana oleh oknum yang mengaku bisa membantunya memuluskan proses lelang saat itu.

Dia pun mengirimkan sejumlah uang ke rekening oknum tersebut dalam 4 kali pengiriman. Yang pertama janji proyek di PMI yang tidak ada sama sekali. Kemudiaan proyek di Telletubies atau Bukit Bajo.

“Wallahualam dia bantu apa tidak Wallahualam, karna waktu saya sudah transfer dia bilang dua hari kemudian di umumkan tapi ternyata tidak, masih ada pemanggilan untuk perbaikan berkas. Tapi saya biarkan saja berjalan supaya bisa dilaksanakan secepatnya, karna sudah bulan 10,”ujar pengusaha yang berada di Makassar ini saat media melakukan wawancara bulan Juni 2023.

Transfer yang terjadi tahun 2022 dalam 4 kali transaksi pengiriman uang,

*25 Agustus 2022 sebesar 5 juta
*01 september 2022 sebesar 40 juta
*16 September 2022 sebesar 6 juta
*19 Oktober 2022 sebesar 10 juta

Total sekitar 61 juta berdasarkan bukti transfer. Dugaan permintaan fee ini pun menjadi perbincangan publik.

Kini oknum inisial S ini muncul kembali, ia tampak mengurusi salah satu calon kandidat Bupati Morut.

Komentar