Morut dari Masa ke Masa, Dimekarkan dari Morowali Dipimpin Bupati dan Wabup Definitif Pertama Aptripel-Asrar

BERITA MORUT450 views

MORUT- Kabupaten Morowali Utara (morut) adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten sekaligus pusat administrasi Morowali Utara terletak di Kolonodale. Morowali Utara merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Morowali yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 15 Mei 2013 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).

Secara geografis, Kabupaten Morowali Utara terletak pada 1°31′ – 3°04′ Lintang Selatan dan 121°02′ – 123°15′ Bujur Timur.
Topografi wilayahnya mulai dari pesisir, dataran rendah, hingga bergunung-gunung yang merupakan bagian dari Pegunungan Pompangeo, Paa-Tokala, Peleru dan Pegunungan Rerende dengan ketinggian wilayah antara 0-2.500 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Wilayahnya termasuk beberapa pulau kecil di Teluk Towuri dan Teluk Tolo di Laut Banda seperti Pulau Pangia, Pulau Tokonanaka, Pulau Tokobae dan lain-lain. Gunung tertinggi di Kabupaten Morowali Utara adalah Gunung Pompangeo (2.590 mdpl) di Pegunungan Pompangeo.
Sedangkan sungai terbesar dan terpanjang di kabupaten ini adalah Sungai La’a yang memiliki panjang sekira 96,30 Km.

Kabupaten Morowali Utara mempunyai luas sebesar 10.004,28 km². Kabupaten ini adalah kabupaten terluas di Provinsi Sulawesi Tengah, dan juga di seluruh Pulau Sulawesi, terpadat ke-13, dan memiliki populasi terbanyak ke-10 di Sulawesi Tengah. Kecamatan terluasnya adalah Kecamatan Bungku Utara dan yang terkecil adalah Kecamatan Petasia Barat.
Dikutip dan beberapa sumber, dari masa ke masa Kabupaten Morowali Utara oleh Menteri Dalam Negeri menetapkan Staf Ahli Bidang Pembangunan Setda Provinsi Sulawesi Tengah, Abdul Haris Rengga, sebagai penjabat Bupati Morowali Utara yang baru dimekarkan dari Kabupaten Morowali.
Selanjutnya Yalbert Tulaka menjadi penjabat bupati, di awal menjabat 27 Oktober 2015 dan akhir masa jabatan 17 Februari 2016.

Kemudian Aptripel Tumimomor menjadi bupati definitif pertama di Morowali Utara, bersama wakil bupati Asrar Abdul Samad.
Aptripel Tumimomor dan Asrar Abdul Samad berhasil memenangkan Pemilihan umum Bupati Morowali Utara 2015. Dilantik sebagai pejabat bupati dan wakil bupati pada 16 Februari 2016, oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola.
Namun, Bupati Aptripel Tumimomor meninggal dunia pada 2 April 2020, sehingga Asrar Abdul Samad melanjutkan tugas bupati sejak 6 Juli 2020 hingga akhir masa jabatan Februari 2021.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati Morowali Utara 2020, untuk periode tahun 2021-2024, Delis Julkarson Hehi, dengan Djira K berhasil memenangkan Pilkada sebagai bupati dan wakil bupati Morowali Utara. Delis-Djira dilantik gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, pada 30 April 2021 di Kota Palu.
Sementara Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Morowali Utara 2020, penduduknya berjumlah 128.323 jiwa, dengan kepadatan 12,83 jiwa/km².
Penduduk Morowali Utara terdiri dari bermacam suku bangsa, sehingga termasuk sebagai kabupaten yang multikultural.
Penduduknya juga cukup beragam dalam keagamaan. Data dari Kementerian Agama, sekitar 52,82% (66.981 jiwa) memeluk agama Islam.

Pemeluk agama Kristen juga cukup signifikan yakni 44,77% (56.771 jiwa), dimana Protestan 39,62% (50.239 jiwa) dan Katolik 5,15% (6.532 jiwa). Kemudian Hindu 2,23% (2.825 jiwa) dan sebagian kecil beragama Buddha yakni 0,18% (222 jiwa). ***

Komentar