MORUT- Manajemen PT. Mitra Baru Maritim tanggapi video yang beredar di salah satu grub WhatsApp. Dalam video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa warga desa Gililana kecamatan Petasia.
Dalam video tersebut warga menggeruduk kantor Desa Gililana. Minta Kades Laudin turun dari jabatannya. Warga dikabarkan menuntut kompensasi galangan Kapal. Dan juga soal ganti rugi lahan.
PT. Mitra Baru Maritim mengatakan aktivitas galangan kapal baru berjalan sekitar 2-3 bulan.
“Perlu diketahui bahwa aktivitas Galangan kapal PT. Mitra Baru Maritim baru berjalan 2-3 bulan. Sementara persoalan ganti rugi lahan yang kabarnya jadi tuntutan, sudah dilakukan pembebasan. Perusahaan dalam hal ini memberi ruang bagi warga dan Pemerintah Desa untuk berdialog. Tentu dengan menjaga keamanan dan ketertiban bersama,”ungkap perwakilan perusahaan. (28/9)
Meskipun perwakilan PT. Mitra Baru Maritim enggan namanya di publikasi, tetapi penyampaian ini bentuk respek atas aksi warga.
Dalam aksi tersebut puluhan warga sampai ibu-ibu berteriak masuk ke kantor desa. Aksi warga ini mendapat pengawalan aparat TNI dan Polri setempat.(*)
Komentar