MORUT – Anggota DPRD Morut dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Epafras Sambongi SH temui warga di kebun pada setiap kesempatan reses atau penjaringan aspirasi.
Epafras sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa hal itu sudah dia lakukan 4 tahun terakhir selama menjabat Anggota Legislatif (Anleg) DPRD Morut periode 2019-2024.
“Saya ingin melihat langsung kondisi petani, memastikan apa yang kelompok tani usulkan merupakan benar kebutuhkan mereka,” kata Epafras pada media ini, Selasa (12/9/2023) sore.
Epafras menegaskan, bertemu dengan para petani langsung di kebun tersebut juga menjadi kesempatan berdialog, untuk menentukan prioritas usulan yang nantinya ditindak lanjuti dengan program bantuan dari pemerintah.
“Jadi akan diputuskan bersama, dari sekian banyak kebutuhan petani, ada yang lebih prioritas untuk kepentingan bersama atau umum,” ujarnya.
Kepala desa Lembobaru Ronal R Lagarinda merespon positif kegiatan reses yang dilakukan dengan bertemu langsung petani
“Kegiatannya pak Epa dilaksanakan di kebun atau di sawah. Pak Epa turun langsung bertemu petani, jadi jika ada usulan petani bisa ditinjau langsung. Saat reses petani mengusulkan jalan tani, karna selama ini tidak ada akses jalan, sehingga gabah itu biasa di pikul dari sawah ke jalan,”ungkap Kades
Bagi kader PKB Morut Epafras Sambongi, Bertemu langsung dengan warga di kebun itu juga untuk menghimbau petani, agar bantuan pemerintah daerah atau pun melalui program pokok pikiran (pokir) DPRD Morut, dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan anggota kelompk tani.
“Serta menjaga merawat bantuan baik berupa Alsintan dan bantuan lainya, karena semua itu adalah uang masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dengan tujuan petani bisa meningkatkan hasil pertanian, yang pada akhirnya akan meningkankan kesejahteraan petani,” jelasnya.
“Dan ini bisa terwujud jika masyarakat benar-benar sadar bahwa semua bantuan pemerintah jika dimanfaatkan dengan baik maka dipastikan pendapatan masyarakat akan meningkat. Dan tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Moriwali Utara,” tambahnya.
“Serta terwujudnya petani yang tangguh dan mandiri, sebagaimna tagline baliho saya, di mana sektor Pertanian dan UMKM yang harus diperkuat,” imbuhnya.
Sebab kata dia, berdasarkan pengamatannya selama jaring aspirasi warga, ternyata bantuan pemerintah yang terbilang cukup banyak untuk petani di Morut tidak diimbangi dengan tanggungjawab memelihara oleh penerima manfaat.
Sehingga menurutnya, perlu ada perubahan pemahaman di tingkat masyarakat atau para penerima manfaat bantuan tersebut.
“Bahkan yang fatal ada yang menjadikan bantuan milik pribadi, sehingga anggota kelompok tani lain selalu mengeluh tidak cukup alat pertanian, padahal sudah begitu banyak bantuan pemerintah yang diserahkan,” tegasnya.
Epafras mengakui memang desa blum terlayani semua. Tetapi targetnya 46 desa didapil 3 diperiode 5 tahun semua akan tersentuh bantuan. Selama ini Epafras sudah menyalurkan bantuan motor untuk pendeta dalam mendukung pelayanan, para anak muda dibuatkan turnamen volly dan futsal. Semua desa di dapilnya di upayakan memperoleh bantuan dari pokok-pokok pikiran DPRD Morowali Utara.
Komentar