MORUT- Kebun PKK, atau kebun pembinaan kesejahteraan keluarga, adalah salah satu program yang telah lama menjadi bagian integral dari gerakan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Indonesia.
Program ini berfokus pada pengembangan kebun-kebun kecil di tingkat keluarga dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga, khususnya dalam aspek pangan dan gizi. Namun, manfaat kebun PKK tidak terbatas hanya pada aspek tersebut.
Pemanfaatan lahan yang sempit dengan tanaman kebutuhan pokok keluarga dapat menjadi kemandirian pangan dan ruang bagi pemberdayaan perempuan.
Seperti halnya di desa Bunta kecamatan Petasia Timur. Ditengah padatnya pembangunan kos-kosan yang penuhi desa Bunta. Kepala desa Bunta Christol Lolo bersama pengurus PKK desa Bunta maksimalkan lahan yang luasannya 5 are atau sekitar 500 meter persegi untuk tanaman kebutuhan dapur.
“Di Bunta ini kan sudah penuh dengan kos-kosan,, jadi kita programkan pemanfaatan lahan pekarangan atau lahan sempit, kebun PKK 5 are saja. Untuk kebutuhan dapur seperti rica, tomat, sayur sawi, jahe, kacang panjang dan rempah-rempah,” ujar Kades (8/9)
Salah satu manfaat utama dari kebun PKK adalah peningkatan kesejahteraan keluarga. Dengan memiliki kebun pangan di rumah, keluarga dapat memproduksi sebagian besar kebutuhan mereka sendiri, termasuk sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya.
Hal ini dapat mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli makanan dan meningkatkan akses mereka terhadap makanan yang sehat.
Kebun PKK mendukung konsep kemandirian pangan. Dengan memproduksi makanan mereka sendiri, keluarga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan makanan dari luar.
Ini dapat menjadi faktor penting dalam menghadapi krisis pangan atau perubahan harga pangan di pasar.
Komentar