PALU- Jafar G Bua Wartawan kelahiran Parigi, 15 November 1974 ini sudah malang melintang di dunia jurnalisme selama 28 tahun terakhir.
Kini menjadi Field Producer CNN Indonesia. Sejumlah beasiswa jurnalistik mengantarnya menempuh pendidikan di PJTV-Broadcaster Center, Universitas Indonesia kemudian di Ohio University, Amerika Serikat pada 2007 dan Institute of Public Studies, Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura pada 2019.
Jafar lebih tertarik meliput di derah Rawan konflik yang menantang dan menguji adrenalin. Bagi beliau ada kepuasan dan rasa bangga tersendiri jika turun langsung di daerah konflik bencana.
Beliau memaparkan ada empat point pemahaman awal yang sangat penting dimiliki seorang jurnalis yang akan bertugas di daerah konflik, yaitu,
1. Kabar buruk dan kabar baik itu sama
2. Berorientasilah pada korban, fokus pada kepentingan manusia
3. Punya role atau standing position, sebelum, pada saat konflik, dan setelah konflik
4. Mematuhi etika jurnalistik, kode etik profesi, punya wawasan kemanusiaan
Menurut Jaafar ada beberapa trik, kiat ataupun hal hal penting untuk menjadi jurnalis di daerah konfik “yang utama adalah membangun jaringan atau kontak. Baik itu dengan Kepolisian, TNI, maupun pimpinan atau petinggi kedua belah pihak yang yang bertikai” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut beliau banyak bercerita dan membagikan tentang pengalaman pertama beliau saat bertugas menjadi jurnalis meliput di konflik Kabupaten Poso pada tahun 1998 silam. Saat itu berbagai tekanan dia peroleh, baik itu masalah internal maupun internal. Namun kegigihan dan keberanian beliau membawa hal positif dan berhasil kembali dengan selamat hingga tugas beliau selesai.
Sebagai wartawan senior, Jafar juga dikenal sebagai sosok yang santun dan tidak pelit Ilmu. Dia juga menekankan agar seluruh peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang hadir pada saat itu bisa mejaga, memahami dan mengamalkan Kode Etik Wartawan.
Diakhir sesion, beliau menambahkan bahwa “Pandai-pandailah memilih kawan saat bertugas” sungguh pesan yang sederhana namun memiliki arti yang sangat mendalam.
Reporter: Nanang Muriana
Komentar