MORUT- Balihonya dirobek-robek oleh orang tidak bertanggung jawab. Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Morowali Utara (Morut), Clara Ameliawaty Sobirin sikapi dengan bijak. Baliho milik Clara yang dirobek-robek berada di pertigaan Taliwan,Mayumba, Peleru.
Walaupun balihonya dirobek-robek. Bacaleg cantik dari PKB Morut ini menunjukan ekspresi riang saat wawancara dengan media,
“Ndak apa-apa pak,, saya secara pribadi baru belajar dalam dunia politik. Saya mencoba untuk memahami bahwa setiap orang punya pilihan yang berbeda, dan punya hak untuk berekspresi dalam demokrasi. Jika dirobek akan Saya ganti, dirobek lagi akan kami ganti pak,” ungkapnya dengan nada riang.
Sikap Clara yang baru mengetahui hari ini balihonya dirobek, berbeda dengan seniornya di PKB Epafras Sambongi. Epafras menilai pihak yang merusak baliho Clara menunjukan sikap kerdil dalam berpolitik.
“Kemarin namanya yang disobek, tadi pagi sudah hilang semua. Saya Sangat menyayangkan kejadian ini, negara kita negara demokrasi undang-undang menjamin setiap warga negara untuk ikut Pemilu, tapi masih ada orang-orang yang berpikir primordial berpikir kerdil,dan bagi kami kader PKB, justru menambah semangat kami untuk berjuang, untuk memenangkan pileg di kabupaten Morut demi untuk kesejahtraaan masyarakat,”ungkap Epafras
Epafras Sambongi yang juga anggota DPRD Morut saat ini. Kembali maju bertarung di dapil III. Dengan nomor urut 1. Sementara Clara yang menjadi Bacaleg termuda ini berada di nomor urut 2 dapil yang sama.
Clara Ameliawaty, anak pertama pasangan Mohamad Sobirin (Ayah) yang juga menjabat kepala desa Lembontonara dan Nanik Martini (ibu), menjajal kemampuannya bertarung di pemilihan legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara tahun 2024 nanti. Clara adalah salah satu Bacaleg muda yang di plot bertarung di dapil “Neraka” oleh PKB Morut.
Komentar