Opini: Pemilu 2024, Mengabdi Pada Daerah Atau Berebut Mengumpul Harta.
Penulis: Hendly Mangkali
Hidup sederhana
Gak punya apa-apa tapi banyak cinta
Hidup bermewah-mewahan
Punya segalanya tapi sengsara
Seperti para koruptor
Seperti para koruptor
Lirik lagu slank yang di rillis 15 tahun lalu ini adalah pesan kritikan pedas bagi para pejabat negri ini.
Slank yang merupakan band legendaris Indonesia banyak menciptakan lagu-lagu yang bermuatan kritik sosial kepada pemerintah, yang memang faktanya terjadi. salah satu lagunya berjudul “Seperti Para Koruptor”
Lirik lagu yang memberikan pesan tentang kesederhanaan, tidak perlu bermewah-mewahan yang didapat dengan cara-cara tidak baik, seperti para oknum pejabat yang tersandung kasus korupsi. Dan semakin hari justru semakin merajalela terjadi.
Lagu ini penting di dengarkan oleh para politisi, mulai dari mereka yang akan berkompetisi di Pileg, sampai yang bertarung di Pilkada Morowali Utara tahun 2024 mendatang.
Benarkah alasan mengabdi pada daerah, atau mengumpulkan harta yang menjadi tujuan utama terjun ke politik. Melihat fakta yang terjadi terlihat di depan mata masyarakat saat ini.
Catatan kami terkait sejumlah oknum pejabat, mantan pejabat di Morowali Utara. Pasca memimpin ataupun sedang dalam kekuasaan. Sejumlah kepemilikan asset itu bertambah.
Mulai dari memiliki pertamina, memiliki perusahaan yang bergerak di sektor tambang, sampai kepemilikan lahan sawit, dan lahan di lingkar tambang yang tentu strategis nilainya.
Bahkan kami mencatat, oknum camat di lingkar Tambang, diduga menjadi makelar pembelian lahan milik warga Sampalowo, yang ada di desa Mohoni untuk dibeli oleh penguasa daerah. Pembelian ini tentu sah-sah saja dilakukan dari aspek bisnis. Tetapi juga memperlihatkan jelas, bahwa oknum pejabat memang berhasrat memiliki asset di lingkar tambang.
Ini juga menggambarkan bahwa politik itu bisa membuat orang menjadi baik, atau mengantarkan orang menjadi serakah akan harta.
Morowali Utara daerah muda dan kaya. Semua sektor menjadi penghasil, sektor pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan, sampai pada hasil laut yang kaya. Tentu ini jadi godaan bagi para politisi, yang bisa merubah tujuannya berpolitik jika memiliki ruang kekuasaan.
Rumor bagi-bagi cuan di lembaga terhormat pun menyasar para oknum politisi. Meskipun upaya membantah dilakukan, tentu waktu yang akan membuktikan. Sebab setiap hal yang tidak baik, selalu akan terlihat oleh waktu.
Tahapan pemilu tahun 2024 mulai berjalan. Mulai terlihat para politisi mulai yang bakal bertarung di legislatif semua tingkatan, sampai nama-nama yang mulai bermunculan kembali, bakal menjajal pemilihan kepala daerah.
Nama-nama ini menarik untuk di simak. Mulai dari mantan pejabat nomor 1, keluarga mantan pejabat nomor 1, ketua DPRD Morowali Utara dan nama-nama legislator yang saat ini menjabat. Tentu salah satu yang akan kembali berkompetisi adalah petahana.
Jika yang sudah pernah duduk ingin menjajal pertarungan kembali dalam Pilkada. Tentu menjadi kesimpulan publik kalau kursi orang nomor 1 itu memang empuk untuk di kejar.
Maka bisa jadi politik menghalalkan segala cara dilakukan, termasuk politik uang, dan intervensi demi meraih simpati.
Komentar