“Rendah hati dalam sikap politik, bagaikan sayap yang kuat untuk terbang tinggi.”
Pepatah bijak ini penting, mengawali opini redaksi soal kemelut panjang PAW Ketua DPRD Morut.
Kamis, 08 juni 2023 boleh jadi momentum penting bagi para kader Partai Golkar di Kabupaten Morowali Utara (Morut). Sejumlah anggota DPRD Morut hadir di Pengadilan Negeri Poso.
Hal ini berkaitan dengan gugatan yang dilakukan Hj. Megawati Ambo Asa, S. IP., MH. Gugatan ini berawal dari Surat keputusan nomor: B. 946/GOLKAR/III/2023 tanggal 20 maret 2023 ditanda tangani langsung ketua DPP Pusat Partai Golkar Air Langga Hartarto dan sekertaris jenderal Lodewijk F. Paulus. Soal pergantian antar waktu (PAW) pimpinan DPRD Morut masa jabatan 2019-2024. Tidak terima dengan proses PAW, maka menempuh jalur hukum jadi pilihan.
Pengajuan gugatan tersebut, teregister dengan nomor perkara 43/Pdt G/2023/PN Pso, terdaftar senin, 03 April 2023. Prosesnya pun membuat persoalan PAW ini harus melalui jalan panjang.
Kedua politisi partai Golkar ini pun tampak saling menabuh “genderang”. Seakan pintu damai tertutup rapat, tersegel dan sama sekali tidak bisa terbuka. Sebab pergeseran posisi ketua DPRD ini di asumsikan sebagai pertaruhan harga diri. Sama-sama bertahan keras dan mengabaikan jabatan tangan.
Apalagi tidak ada pihak eksternal yang bisa mendamaikan keduanya. Hal ini mengingatkan penulis kepada sosok almarhum Idham Ibrahim. Politisi panutan yang menurut penulis, Satu-satunya orang yang bisa mendamaikan keduanya. Semoga almarhum Idham Ibrahim selalu diberikan tempat terbaik di Sorga.
Bahkan dua moment penting, Idul Fitri telah berlalu, dan Idul Adha sebentar lagi akan tiba. Namun kedua politisi yang sama-sama matang dalam karir politiknya ini, seakan memupuskan sendiri pintu damai. Pengadilan Negeri Poso memberikan waktu sekitar 2 minggu untuk menempuh upaya damai. Demi memuluskan jalan menuju pelantikan.
Jika harga diri masih menjadi pertimbangan, jika dendam politik saat perebutan ketua pada awal periode menjadi ingatan, maka stabilitas dan kinerja wakil rakyat sampai akhir periode ini pun akan terganggu.
Tak bisa menyelesaikan persoalan yang berawal dari kemelut internal partai Golkar. Akan berdampak pada pemilu tahun 2024.
Catatan penting redaksi, pemilu tahun 2024 dimana partai Golkar kabarnya akan mendorong kadernya, bertarung di Pemilihan Kepala daerah kabupaten Morowali Utara. Akan menjadi pekerjaan rumah yang berat.
Warda Dg Mamala mendapat restu partai Golkar ke Pilkada Morut tengah di uji. Sebelum melawan Petahana saat ini. Warda Dg Mamala harus menghadapi Hi. Megawati Ambo Asa, S.IP., MH yang melakukan counter politik atas PAW dirinya.
Jika sesama partai Golkar terus berduel saling jegal di penghujung masa jabatan, maka peluang partai lain bisa jadi lebih berpeluang menang dalam Pemilu tahun 2024 nanti.
Segala upaya agar proses pelantikan segera dilakukan dengan sejumlah koordinasi, dan prinsip menjaga harga diri terus di pegang, namun terlihat selalu menemui jalan buntu.
Lalu mengapa tidak menggunakan Hati Nurani..? Apakah saling mengunjungi, dan mengulurkan tangan berarti kalah..? Tentu tidak. Sebab seorang politisi adalah pejabat publik, bukan hanya ketegasan yang penting, tetapi rendah hati dan mengalah.
“Rendah hati dalam sikap politik, bagaikan sayap yang kuat untuk terbang tinggi.”
Komentar