“Waktu tahun 2019 sudah selesai persoalan ini, kalau masalah uang saya tidak tau masalah itu, karena kuasa pengguna anggaran kepala desa dan yang pegang uang bendahara, saya yang tukang susun APBDes dan menyusun pelaporannya. Saya menjabat sekdes pada waktu itu, dan segala bentuk laporan keuangannya saya yang bikin, maka pada waktu terlapor saya sampaikan adapun kalau terjadi kesalahan cuma kesalahan administrasi, maka waktu itu disampaikan perbaiki semua administrasi. Supaya di clearkan bersama, dan sudah di perbaiki,” ujar Yerisman Rantegio via sambungan telpon (3/1)
Yerisman juga menambahkan soal tuduhan fitnah pemalsuan tanda tangan itu tidak benar,
“Saya tanya adakah foto saya memalsukan tanda tangan. Saya mau sampaikan disini puji Tuhan diberkatilah mereka yang selalu memfitnah saya, saya kasian cuma penyusun dan betul-betul ketika menyusun laporan, saya tanya bendahara apakah sudah terealisasi semua ini uangnya atau tidak, supaya saya bisa ketik karena pada waktu itu kebetulan saya sekdes dan bisa mengoperasikan komputer, ” ujarnya
Yerisman Rantegio adalah kepala desa (Kades) Korowalelo terpilih dalam Pilkades serentak di Morut 13 Desember 2021 yang lalu.
Bahkan perolehan suara Yerisman jauh mengungguli 2 kandidat yang lain.
Urut 1 Derisman Sane jumlah suara : 24 suara.
Urut 2 Yerisman Rantegio Salianggo,SE jumlah suara : 163 suara.
Urut 3 Yeskiel Nofian Salianggo jumlah suara : 108 suara.
Kini setelah resmi dilantik menjabat Kades Korowalelo pada tanggal 30 Desember 2021, Kades terpilih berkomitmen untuk membawa perubahan bagi desanya.**
Komentar