RITAMORUT.COM- Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang ke-8 tepat hari ini sabtu 23 Oktober 2021. Kami redaksi Beritamorut.com menyampaikan beberapa hasil penelusuran kami, untuk menjadi catatan semua pihak, baik itu Pemerintah daerah (Pemda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara, aparat penegak hukum, serta para pegiat anti korupsi.
• Sejumlah proyek yang sedang berjalan perlu mendapat pengawasan ketat. Salah 1 proyek yang harus menjadi focus, pembangunan irigasi Peilia. Pembangunan irigasi Peilia menyerap APBD 2021 senilai Rp. 4.215.000.000. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, diduga banyak “permintaan fee” termasuk soal galian C yang digunakan dalam proyek APBD ini.
• Pekerjaan jalan masuk pasar Maralee tahun anggaran 2021 senilai Rp. 90.000.000. Sudah pernah dikerjakan dari APBD Tahun 2019 (Sumber: Warga dan Kepala desa Maralee).
• Penyedotan Pasir di Bungini Bunta, melibatkan Bumdes Bunta dan Bumdes Tompira. Diduga sarat dengan kongkalikong oknum tertentu di Bumdes. Untuk Bumdes Bunta, ketua Bumdes diduga “memainkan” penerimaan dana sehingga bendahara mundur. (Release Beritamorut.com)
• Sejumlah lokasi galian C, tidak membayar pajak ke daerah. Hal ini juga jadi temuan komisi II DPRD Morut.
• Pembangunan sejumlah pasar rakyat di Morut “gagal fungsi”. Pasar rakyat Kolonodale belum digunakan dan beberapa bagian rusak (Pernah kami release). Pada APBD tahun 2021 kembali di gelontorkan dana senilai Rp. 1. 789.979.728 Milyar, untuk pekerjaan lanjutan pasar Kolonodale. Proyek ini perlu di awasi semua pihak agar pembangunannya benar-benar untuk kebutuhan para pedagang.
• Hasil penelitian khusus (Pensus) Inspektorat Morut terhadap kepala desa Pambarea, atas 3 dugaan korupsi perlu di buka ke publik.
• Oknum inisial JT yang adalah rekanan yang sering mengerjakan proyek Pemda. Diduga “menguasai” sejumlah paket pekerjaan proyek tahun anggaran 2021 di kecamatan Petasia Barat.
• Persoalan warga Lambolo atas dampak asap pabrik PT. COR II sampai hari ini tidak tertangani baik. Penolakan masyarakat atas hasil perhitungan KJPP sangat beralasan.
• Persoalan perjuangan Petani Lee dengan PT. SPN hanya berlarut-larut, tidak ada pembelaan wakil rakyat saat petani berjuang. Mirisnya ketika PT. SPN di kritik soal UMK, wakil rakyat tampil memberikan penjelasan bahwa UMK PT.SPN sudah sesuai ketentuan.
• Yang terakhir, baik eksekutif dan legislatif harus membuka diri menerima kritikan, baik media maupun ocehan para nitizen di sosial media, atas kerja-kerja yang belum maksimal.
Dalam perjalanan membangun Beritamorut.com sampai hari ini, kami adalah anak asli Morowali Utara yang mencoba eksis sambil terus belaja, kami terus menuliskan berita terutama mengkritik kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Caci maki dan ancaman berkali kali kami dapatkan, baik jurnalis yang bertugas sampai ke Redaksi. Pihak yang merasa terganggu pun melakukan berbagai cara dengan menggunakan kekuasaan memberikan sinyal ancaman, bahkan beberapa waktu yang lalu, kami terima.
Saya mewakili semua rekan-rekan yang tergabung dalam Beritamorut.com menyampaikan pesan kepada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman. Apa yang kami lakukan hanya berkaitan dengan tugas kami, dan selama kami menulis kami akan berpegang “Yang benar katakan benar, yang salah katakan salah”.
Selamat merayakan HUT Morowali Utara ke-8.
Heandly Mangkali
Komentar