Ini Alasan Aksi Demo Tolak Pemungutan Suara Ulang di Morut

BERITA MORUT1,064 views

Ini Alasan Aksi Demo Tolak Pemungutan Suara Ulang di Morut

 

Kolonodale- Demonstrasi besar-besaran menolak pemungutan suara ulang (PSU) dilakukan warga Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang menjadi relawan pasangan calon Bupati Morut Delis Julkarson Hehi dan Djira sabtu 12 desember 2020,

Ir. Syarifuddin Madjid selaku kordinator lapangan (korlap) mengatakan,

“kami menolak PSU ini dilaksanakan karena akan menimbulkan tuduhan yang tidak benar kepada KPU dan Bawaslu, penghitungan suara saja belum sepenuhnya selesai lalu kemudian mau diadakan PSU. Ada apa?” ujarnya (12/12)

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Andri Sondeng menyatakan,

“untuk melaksanakan PSU itu diatur dalam Undang – undang yang didalamnya harus memenuhi unsur Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) dan menurut kami setelah kami pelajari kasusnya itu tidak memenuhi unsur TSM tadi” terangnya.(12/12)

Ketua Komisi pemilihan umum (KPU) Morut Yusri Ibrahim yang menerima masa aksi mengatakan

“Dari lima kasus tersebut satu diantaranya kita sudah tetapkan tidak memenuhi syarat untuk melakukan PSU, dan sisanya itu kita sementara kaji kembali, dan waktu KPU sampai pukul 00.00 sebentar malam untuk mengeluarkan putusan apa bila mau dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang” ungkapnya (12/12)

Ketua KPU Morut Yusri Ibrahim atau biasa di sapa Uci juga menambahkan,

“Berdasarkan rekomendasi dari Bawaslu itu wajib untuk KPU melaksanakan, akan tetapi KPU juga punya wewenang apabila rekomendasi tersebut kita lakukan atau tidak yang tentunya dengan peraturan perundang – undangan yang ada serta menjunjung tinggi keadilan” tegasnya.

Masa aksi mendapat pengawalan ketat dari petugas keamanan antara lain TNI, Polri, dan Sat Pol PP.

Kapolres Morut AKBP Bagus Setiyawan, SH, S.I.K, MH. terus menghimbau masa agar tidak melanggar protokol kesehatan

“kesehatan bapak ibu semua jauh lebih penting, oleh karena itu mari sama – sama kita memperhatikan protokoler kesehatan yang ada” Ujar Kapolres Morut

 

Reporter: Enos Tempali

Komentar