Wakil Gubernur Apresiasi Bantuan Kemanusiaan WVI Pada Korban Padagimo

Berita Daerah393 views

Wakil Gubernur Apresiasi Bantuan Kemanusiaan WVI Pada Korban Padagimo

Palu- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Rusli Dg. Palabbi SH. MH didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. H. Ridwan Mumu Msi dan Response Manager Centre, Lisa Hernawati mengikuti acara Penutupan Program Kemanusiaan Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai respon atas bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) secara virtual, bertempat di ruang vidcom Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Rabu, 21 Oktober 2020.

Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur, Dr. H. Rusli Dg. Palabbi SH. MH menyampaikan, dua tahun pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah, kini warga sudah mulai bangkit dan menata kehidupannya kembali. Kesiapan dan ketangguhan warga mulai terbangun dalam menghadapi bencana. Berdasarkan data yang diperoleh, bersama donor dan mitra kerjanya, WVI telah menyalurkan bantuan kepada 46.224 keluarga dengan 176.026 total penerima manfaat (80.583 diantaranya adalah anak-anak) di 240 desa di 4 kabupaten, yaitu Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih tak terhingga kepada jajaran WVI beserta jejaring mitra kemanusiaan dan para relawan yang turut bersimpati atas duka penderitaan yang dialami masyarakat sulawesi tengah dan kemudian terpanggil kemari untuk menolong saudara-saudara sebangsa dan setanah air di Sulawesi Tengah pada khususnya wilayah Padagimo yang terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifkasi pada dua tahun silam,” ujar Wakil Gubernur.

Diharapkan, pada masa yang akan datang, Yayasan Wahana Visi Indonesia dapat melanjutkan kesinambungan program-program intervensi kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat untuk menjangkau lebih luas lagi seluruh lapisan, dan kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah sulawesi tengah, mulai dari kota sampai ke pelosok desa.

Pengalaman dan kenangan selama dua tahun bersama masyarakat Padagimo diharapkan menjadi bahan pembelajaran penting bahwa hanya dengan tolong menolong dan kepedulian maka masalah yang terasa berat akan menjadi ringan, dan sekaligus membuktikan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

“Semoga kebaikan dan keikhlasan saudara-saudari dalam merespon bencana kemanusiaan tersebut senantiasa bernilai amal ibadah di hadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta turut memberikan manfaat kemanusiaan yang sebesar-besarnya bagi para penyintas sehingga kami berharap, semoga para penerima manfaat dari program-program tersebut dapat betul-betul teratasi masalahnya dan terangkat lagi semangatnya untuk kembali melanjutkan kehidupan dengan normal, dan tanpa diliputi rasa galau, sedih, takut dan frustasi yang berlarut-larut atas peristiwa bencana yang pernah dialami,” Harap Wakil Gubernur.

CEO WVI, Doseba Tua Sinay dalam keterangannya secara virtual menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wakil Gubernur Dr. H. Rusli Dg Palabbi yang berkenan mengikuti penutupan program kemanusiaan WVI. Dirinya juga menyampaikan kesukuran atas perkembangan Padagimo selama dua tahun pasca bencana yang sudah mulai bangkit serta ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk bisa melakukan program-program bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat.

Lebih lanjut dikatakannya, WVI telah menyalurkan bantuan kepada 46.224 keluarga dengan 176.026 total penerima manfaat (80.583 diantaranya adalah anak-anak) di 240 desa di 4 kabupaten, yaitu Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Per tanggal 31 Agustus, WVI mengelola dana sebesar 15.300.000 dolar dan apabila dirupiahkan sekitar Rp. 222 miliar. Anggaran dimaksud telah melalui pemeriksaan audit dan dipertanggungjawabkan, pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua mitra yang saling menguatkan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan.

Lebih lanjut, Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia Doseba T. Sinay dalam releasenya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah, mitra kerja, donor dan sponsor atas kepedulian dan solidaritas yang sangat tinggi bagi korban bencana di Sulawesi Tengah. Dukungan lebih dari 40 lembaga donor pemerintah dan swasta baik dari dalam dan luar negeri, 32 mitra kerja lokal dan ribuan donor individual memampukannya menyalurkan program sejak tahun 2018.

“Lewat peringatan 2 tahun respons program ini, saya percaya kita semua mendapatkan pembelajaran untuk dapat terus berkolaborasi saling melengkapi, saling membangun manusia khususnya anak anak didalam keadaan apapun termasuk saat bencana besar terjadi. Bencana dapat membuat kehidupan porak poranda, namun berkat kolaborasi multi pihak kita bersama dapat membangun kembali semangat warga untuk bangkit” ungkap Doseba.

“Dokumen kesiapsiagaan sudah disosialisasikan kepada guru dan kepala sekolah. Wali kelas juga sudah menyampaikan kepada seluruh siswa. Peta risiko dan jalur evakuasi sudah ditempel di setiap kelas. Rencananya kami akan mengadakan simulasi kembali. Harapan kami WVI bisa terus mendampingi sekolah kami karena kegiatannya sangat bermanfaat untuk sekolah. Selama pendampingan WVI, kita jadi tahu terkait risiko dan kerentanan yang ada di sekolah dan bisa kami praktikkan kepada siswa maupun orang lain,” ujar Asmini (55) guru dari SDN 13 Sindue, Kabupaten Donggala. Di bidang perlindungan anak, WVI membangun ruang sahabat anak, membekali warga mengenai perlindungan anak pada saat darurat, termasuk perlindungan anak di sekolah pada masa rehabilitasi dan pemulihan. Selain itu, program pemberian makanan tambahan dan makanan produksi rumahan untuk keluarga balita diterapkan untuk mengurangi jumlah balita dengan gizi buruk. Sebanyak 10 posyandu telah dibangun. Mata pencaharian masyarakat yang terkena dampak juga didukung melalui pendampingan yang dilakukan terhadap petani, nelayan dan pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Program bantuan diberikan dalam bentuk bantuan modal, peralatan pertanian hingga mesin perahu, juga pemasaran untuk produk-produk UMKM. WVI bekerja sama dengan pemerintah daerah membangun website untuk memasarkan produkproduk UMKM melalui www.yakumart.com. Di masa pandemi COVID-19, WVI juga mendistribusikan paket kebersihan, masker, perlengkapan cuci tangan pakai sabun hingga distribusi masker untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum. WVI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Palu dan mitra lokal menghasilkan konsep Standar Operasional Prosedur kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa pembiasaan baru. Hal ini merupakan target yang akan ditindaklanjuti selanjutnya bersamaan dengan penyelesaian pembangunan SDN 13 Sindue pada September 2020. Tentang Wahana Visi Indonesia (WVI) Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.

Vidcom penutupan program kemanusiaan wahana visi Indonesia dipandu Putri Barus dengan narasumber Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Rusli Dg. Palabbi, SH. MH, WVI Board Guntur Tampubolon, WVI HEA Dir Margaretha Siregar dan CEO WVI Doseba Tua Sinay serta penyampaian dari tiga pendonor yakni Harian V Hale-USAID, Nuni Sutyoko-HSBC serta Riana Singgih-Riana Singgih Foundation.

Penutupan program kemanusiaan WVI juga menampilkan video situasi pasca bencana di Padagimo serta proses pemulihan oleh WVI serta vidio speech dari Sekda Sigi, Walikota Palu, Sekda Palu serta Bupati Donggala dan diikuti ratusan peserta secara virtual yang berasal dari pemerintah provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong dan Kota Palu, NGO, tokoh masyarakat, ormas, tokoh agama, kepala desa, lurah dan unsur media massa.

 

Biro Humas dan Protokol

Komentar