Muhammad Safri: Intimidasi Jelang PSU Kejahatan Demokrasi, Ayo Kita Lawan!
BERITAMORUT.COM, Kolonodale – Wakil Ketua DPRD Morowali Utara, Muhammad Safri mengajak semua pihak terutama masyarakat sebagai pemilik suara untuk dapat melawan segala bentuk intimidasi dan aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Morowali Utara, 19 April mendatang.
Menurut Safri, teror dan intimidasi dalam pesta demokrasi bukan hanya terjadi di dunia maya, namun juga di dunia nyata. Safri menyebut tujuan dari segala bentuk teror dan intimidasi politik untuk mengacaukan PSU nantinya, sehingga tak boleh dibiarkan dan harus dilawan. Bila dibiarkan kata Safri, akan mengancam masa depan demokrasi di Morowali Utara.
“Target oknum-oknum tersebut memang begitu, membuat orang takut. Tapi kita jangan takut. Intimidasi dan teror serta aksi premanisme membuat kualitas Pilkada tidak baik dan tujuannya ada dua, pertama agar pemilih takut ke TPS. Kedua, untuk mengarahkan agar memilih calon tertentu. Ini yang harus kita lawan,” bebernya saat ditemui awak media, Kamis (15/4/20201).
Ketua DPC PKB Morowali Utara ini menambahkan segala bentuk intimidasi dan aksi premanisme adalah kejahatan demokrasi yang harus dihentikan. Saat ini kata Safri, bukan zamannya lagi memamerkan arogansi, menakuti-nakuti masyarakat dengan aksi premanisme.
“Intimidasi dan aksi premanisme adalah kejahatan demokrasi. Olehnya itu, negara harus hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakatnya dalam menyalurkan hak politiknya pada PSU 19 April mendatang,” tegas Safri.
Mantan aktivis PMII ini pun mengapresiasi kinerja pihak keamanan baik TNI maupun Kapolres Morowali Utara beserta jajaran yang terus mengawal Pilkada Morowali Utara hingga pelaksanaan PSU di tiga TPS nantinya. Tak lupa, Safri juga mengajak seluruh pihak untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif serta menjadikan PSU ini sebagai pendidikan politk bagi kelangsungan peradaban masyarakat Morowali Utara dalam mencari pemimpinnya.**
Komentar